Jadi Yatim Piatu Karena Covid 19, Eva Mahasiswa UMS Terima Bea Siswa LazisMu

- 12 Agustus 2021, 15:47 WIB
Penyerahan bantuan beasiswa dari LazisMu UMS kepada Eva Nursifa Fauziah Suwandi, mahasiswa Teknik Industri UMS
Penyerahan bantuan beasiswa dari LazisMu UMS kepada Eva Nursifa Fauziah Suwandi, mahasiswa Teknik Industri UMS /Dok. Humas UMS/

SUKOHARJOUPDATE - Pandemi Covid 19 yang melanda telah membunuh banyak jiwa di Indonesia. Ada yang tercatat oleh negara, adapula yang meninggal tanpa sempat di rawat di rumah sakit karena penuh.

Banyak anak menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal terpapar Covid 19. Mereka ada yang masih belia, namun ada juga yang sudah dewasa/ mahasiswa.

Salah satu anak yatim piatu itu adalah Eva Nursifa Fauziah Suwandi, mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Baca Juga: Gulirkan Insentif, UVBN Sukoharjo Dorong Dosen Aktif Publikasikan Karya Ilmiah

Ia menerima Beasiswa Sang Surya (BSS) dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu).

Eva menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal dunia terpapar Covid 19. Sejak itu kelangsungan kuliahnya menjadi terganggu lantaran tidak ada lagi pemasukan untuk membiayai.

"Alhamdulillah saya sangat terbantu dengan adanya bantuan BSS, karena Ayah sudah wafat dan beliau satu-satunya yang mencari nafkah, sehingga tidak ada pemasukan sejauh ini," kata Eva.

Baca Juga: Wisuda Full Daring, UMS Lepas 1.488 Wisudawan dan 10 Wisudawan Internasional dari 6 Negara

Ketua Lazismu UMS, Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag menjelaskan, beasiswa diberikan bertujuan untuk membantu Eva yang telah kehilangan kedua orang tuanya karena Covid 19.

"Beasiswa berupa pembayaran SPP penuh selama masa perkuliahan hingga semester ke 8," katanya, pada Kamis 12 Agustus 2021.

Penyerahan bea siswa kepada Eva sendiri, sudah dilakukan pada Rabu 11 Agustus 2021 kemarin. Dan dalam program beasiswa ini Mahasri menjelaskan, tidak ada proses seleksi, melainkan dipilih berdasarkan kriteria tertentu.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, SDIT Taqiyya Rosyida Luncurkan Cahaya Muharram TARO

"Program BSS ini tidak berdasarkan seleksi, tetapi jika ada mahasiswa yang telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu salah satunya seperti Mbak Eva, maka akan kami bantu," imbuhnya.

Perlu diketahui, program BBS  berawal dari Gerakan Sabtu 1.000 yang bekerja sama dengan BEM Fakultas, Mentoring, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dilakukan sebelum pandemi Covid 19.

Gerakan ini juga diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswa yang layak dibantu untuk kelancaran studi.

Baca Juga: Dukung Sektor Pertanian, Alumnus UNS Ini Kini Sukses Bangun Bisnis Desa Organik

Karena terhenti akibat adanya pandemi, Lazismu mengambil kebijakan untuk memanfaatkan Dana Zis dari potongan zakat dosen dan Karyawan untuk membantu mahasiswa yang terdampak secara ekonomi di masa pandemi Covid 19.***

Editor: Triyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah