Dampaknya, kejadian tersebut menyebabkan KA Manahan (79F) mengalami anjlok, serta menyebabkan terhentinya perjalanan Kereta Api sementara di jalur hilir antara Stasiun Ciledug (Cirebon) dan Ketanggungan (Brebes).
Hal ini juga mengakibatkan keterlambatan bagi Kereta Api yang beroperasi di jalur tersebut.
Pada saat ini, tim yang berwenang telah tiba di lokasi untuk melaksanakan proses evakuasi dan pemulihan jalur tersebut ke kondisi normal.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan di lokasi akan disampaikan melalui kanal resmi media sosial KAI121 yang terverifikasi dengan tanda centang biru pada kesempatan selanjutnya.
Saat ini, Kereta Api lain sudah dapat melintasi jalur rel antara Stasiun Ciledug (Cirebon) dan Ketanggungan (Brebes), meskipun masih dengan kecepatan yang dibatasi.
Pada tanggal 15 Februari 2024 pukul 19.43 WIB, proses evakuasi lokomotif KA Manahan (79F) dengan rute Solo Balapan - Gambir telah berhasil diselesaikan. Roda lokomotif yang mengalami anjlok berhasil diangkat kembali ke atas rel.
Setelah itu, dilakukan pengecekan kondisi rel Kereta Api di lokasi kejadian anjlok, dan dinyatakan bahwa rel tersebut aman untuk dilalui dengan kecepatan terbatas.
Sehingga, Kereta Api yang sebelumnya terhenti karena antrian dapat melanjutkan perjalanan melalui jalur hilir, di kilometer 261 antara Stasiun Ciledug dan Ketanggungan.