Meninggalnya Seniman Legendaris Blacius Subono di Acara Kampanye: Jejak Karier dan Pengaruhnya di Dunia Seni

- 10 Februari 2024, 18:54 WIB
Blacius Subono meninggal, ini informasi mendiang terkait karier dan lainnya
Blacius Subono meninggal, ini informasi mendiang terkait karier dan lainnya /YouTube NURROSO SOLO.

BERITASUKOHARJO.com - Seorang dalang, Blacius Subono, meninggal dunia setelah melakukan pementasan wayang yang menjadi salah satu rangkaian dari kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Solo pada Sabtu, 2 Februari 2024.

Dikutip BeritaSukoharjo.com dari live streaming YouTube Ganjar Pranowo, Blacius Subono yang merupakan seorang seniman legendaris sekaligus dosen purna tugas Jurusan Seni Pedalangan, Institut Seni Indonesia (ISI) tampak ambruk tepat di belakang Ganjar.

Blacius Subono akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 09.15 WIB pada usianya yang mencapai 70 tahun. Kabar ini menorehkan duka mendalam bagi warga Solo, khususnya di kalangan penikmat seni.

Baca Juga: Fakta Unik Seputar Kampanye AMIN Di JIS, Humanies Wajib Tahu Hal Ini!

Blacius Subono memiliki banyak karya bertebaran yang dipakai oleh dalang atau komunitas seni lain, baik di tingkat nasional hingga kancah internasional.

Lalu, siapakah sebenarnya sosok Blacius Subono ini? Berikut adalah jejak karier dan pengaruhnya di dunia seni.

Jejak Karir Blacius Subono

Blacius Subono atau yang sering dipanggil Pak Bono lahir di Wedi, Klaten, Jawa Tengah 3 Februari 1954. Ia didik menjadi seniman dalam 2 sistem pendidikan, baik formal maupun non formal.

Ia lahir dari keturunan dalang. Mulai dari bapak, kakek, hingga buyutnya adalah seorang dalang. Selain mempelajari dalang, ia juga mempelajari karawitan, seni tari, dan hingga ketoprak.

Baca Juga: WAJIB TAHU! 5 Sayur Tinggi Protein Ini Rasanya Enak, Cocok Jadi Tambahan Menu Diet!

Bagi Blacius Subono, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Prodi Seni Pedalangan ISI Surakarta, ia memiliki keyakinan bahwa hidup yang ia jalani didedikasikan untuk selalu bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

“Di dalam hidup ini diusahakan bahwa hidupnya selalu bisa bermanfaat, bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya dalam video yang diunggah pada 31 Oktober 2020.

Dikutip dari laman ariwisatasolo.surakarta, Blacius Subono menempuh pendidikan di Konservatori Karawitan Surakarta.

Lalu dilanjutkan dengan menjadi sarjana jurusan Seni Pedalangan, juga menjalani program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di ISI.

Baca Juga: SIMAK! 5 Alasan Kamu Wajib Nonton Queen of Tears, Drama Korea Terbaru Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun

Sosoknya dikenal sebagai seorang maestro gamelan di Surakarta yang hingga akhir hayatnya mendedikasikan dirinya pada dunia gamelan. 

Sementara itu, melansir kanal YouTube NURROSO SOLO, Blacius Subono telah lama dan banyak bekerja sama dengan berbagai budayawan, seniman, dan pemerhati seni seperti Ki Sujiwo Tejo, Ki Manteb Sudarsono, Retno Maruti, dan masih banyak lagi.

Blacius Subono juga telah melakukan misi kesenian di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, dan Jepang.

Dari kegiatannya tersebut, ia akhirnya mendapatkan Satya Lencana Budaya yang diberikan oleh Lembaga Kebudayaan Jawa, Anugerah Seni dari Mendikbud Republik Indonesia di tahun 1996.

Baca Juga: Resep Permen Jeli Sehat dan Enak untuk Anak dengan Memanfaatkan Buah Naga, Bisa Jadi Sarana BB Booster

Blacius Subono memiliki banyak karya. Nanang Henri Priyanto atau dikenal sebagai Nanang Hape, salah satu seniman yang pernah berkolaborasi dengannya, menjelaskan bahwa hampir semua lagu yang dibawakan oleh dalang di daerah tersebut merupakan hasil karya Blacius Subono.

“Sekian banyak dalang itu ternyata karya beliau,” jelas Nanang.

Sosok Bono di Mata Seniman yang Pernah Bekerja sama Dengannya

Wahyu Santoso Prabowo, seorang maestro tari, menjelaskan bahwa Blacius Subono sangat pantas menyandang gelar maestro. Menurutnya, Bono sangat memahami dunia pedalangan dan karawitan.

“Saya kira sudah sangat pantut ditokohkah menjadi empu,” ujarnya.

Berdasarkan Peraturan Rektor ISI Surakarta No. 4912/IT6.1/PP/2015, seseorang bisa dikatakan sebagai empu ketika ia memiliki keahlian menonjol dan luar biasa di bidang seni tertentu, serta diakui secara nasional dan/atau internasional.

Seorang koreografer dari pementasan seni, Agung Kusumo Widagdo juga menyampaikan kesannya selama mengenal dan bekerjasama dengan Pak Bono.

Baca Juga: Poin Surat Edaran Menteri Agama untuk Menyukseskan Pemilu yang Damai, Simak Penjelasannya Berikut ini

Baginya, Blacius Subono merupakan sosok yang mementingkan proses dalam setiap pekerjaannya. Atas hal itu, Blacius Subono menjadi salah satu inspirasinya di dunia seni ini.

“Tidak hanya berproses dengan langsung musik dengan tari, pendalaman dialog-dialog penak e piye, Pak Bono iso ngemong,” kata Agung dalam video YouTube yang diunggah pada 7 Juli 2020.

Sama seperti kedua seniman sebelumnya, Nanang Hape juga mengagumi Blacius Subono. Bahkan ia menyebutnya sebagai api yang tak pernah padam sebab produktivitasnya dalam menghasilkan karya di dunia seni.

“Paling tidak sejak saya mengenal beliau di tahun 1995, beliau tidak berhenti berkarya,” tuturnya.

Kabar meninggalnya sosok Blacius Subono sangat mengejutkan di kalangan dunia seniman. Demikian informasi terkait jejak karier mendiang di dunia seni. *** 

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x