Network
BERITASUKOHARJO.com – Siapa yang tidak mengenal Program Kartu Prakerja?
Program ini meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi pencari kerja, buruh yang terkena PHK, pekerja yang ingin meningkatkan kompetensinya, serta pelaku UMKM.
Program Kartu Prakerja sudah direncanakan Presiden Jokowi sejak tahun 2020 ini telah menyasar kepada lebih dari 12 juta penerima manfaat yang tersebar pada 514 kabupaten dan kota se Indonesia.
Ternyata proses pendaftaran hingga pemberian intensif dan saldo pelatihan yang semuanya dilakukan secara online melalui portal resmi membuka peluang kejahatan.
Beberapa oknum tak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan modus bisa membantu meloloskan kartu Prakerja.
Baca Juga: Review Film Pasutri Gaje, Drama Komedi Rumah Tangga Reza Rahadian dan BCL Adaptasi dari Webtoon
Saat ini program Kartu Prakerja terus berjalan dengan membuka gelombang baru. Manfaat yang diperoleh penerima Kartu Prakerja adalah saldo bantuan pelatihan sebesar Rp 3.500.000, insentif biaya mencari kerja Rp 600.000, dan insentif pengisian survei evaluasi Rp 50.000 x 2 survei.
Melalui saldo bantuan pelatihan ini penerima bisa bebas memilih bidang pelatihan apa yang diminatinya untuk meningkat kompetensi kerja. Diharapkan peserta Prakerja bisa meningkatkan kompetensi kerja melalui pelatihan online.
Penerima bisa lebih siap bersaing di dunia kerja dan dunia usaha mikro yang digelutinya. Persaingan yang ketat sering kali memaksa Anda untuk memiliki kompetensi spesifik yang tidak dimiliki orang lain.
Baca Juga: Munkar, Film Horor Sudah Tayang di Bioskop, ini Sinopsis dan Ulasan Lengkapnya
Dilansir BeritaSukoharjo.com dari akun Instagram @prakerja.go.id menyampaikan, “Manajemen pelaksanaan program kartu Prakerja tidak pernah menurunkan tim atau berafiliasi untuk melakukan pendaftaran secara luring (offline) di desa, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten maupun provinsi.”
Klarifikasi yang diberikan melalui akun Instagram @prakerja.go.id selengkapnya sebagai berikut.
1. Pendaftaran Kartu Prakerja Hanya Dapat Dilakukan Online
Adapun pendaftarannya melalui website www.prakerja.go.id. Tidak ada alamat website lain yang bisa digunakan.
2. Tidak Ada Proses Pendaftaran Offline
Semua proses pendaftaran secara online ya. Tidak ada melalui offline dengan mengisi formulir manual dan sebagainya.
3. Tidak Memerlukan Pengumpulan Data
Pendaftaran secara online tidak menggunakan Fotocopy KTP, Fotocopy Kartu Keluarga, dan dokumen. Jangan memberikan dokumen tersebut kepada orang lain karena merupakan data pribadi.
4. Tidak Dipungut Biaya Sama Sekali Alias Gratis 100%.
5. Tidak Ada yang Dapat Menjanjikan dan Menjamin Kelolosan Pendaftaran Gelombang Prakerja.
Semua seleksi dilakukan secara online sehingga tidak ada jaminan ada pihak yang bisa menjanjikannya.
Baca Juga: Isra Miraj, Memaknai Perintah Ibadah Salat Lima Waktu dari Dalil-Dalil Shahih Hadits dan Al-Quran
6. Tidak Mengharuskan Membuka Rekening Bank Tertentu
Program Kartu Prakerja juga tidak meminta untuk menyetorkan saldo nominal tertentu.
7. Kamu Bebas Memilih untuk Menggunakan 6 Pilihan Mitra Pembayaran Prakerja
Adapun 6 mitra yang dimaksud yaitu Gopay, BCA, OVO, BNI, LinkAja, dan Dana.
Admin Kartu Prakerja menuliskan caption, “Jaga keamanan data pribadi kamu dengan menghindari kegiatan-kegiatan tidak resmi yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab tersebut.”
“Buat dirimu #JadiBisaNaikLevel dengan memahami cara pendaftaran Prakerja yang terdapat pada website Prakerja maupun YouTube Prakerja dan melakukan pendaftaran sendiri tanpa perantara.”
Hati-hati juga dengan akun Instagram Prakerja yang palsu. Akun Instagram asli hanya @prakerja.go.id dan ada tanda ceklist biru dibagian belakangnya.
Demikian klarifikasi yang diberikan pihak penyelenggara Kartu Prakerja. Semua proses dilakukan secara mandiri, online, transparan, dan gratis.
Jika ada yang meminta pihak yang bayaran atau meminta transferan uang dengan iming-iming pasti lolos Prakerja maka Anda perlu berhati-hati. Jangan langsung mempercayainya.
Begitu juga jika ada yang meminta data pribadi Anda, jangan mudah untuk memberikannya. Kejahatan di dunia digital semakin bermacam-macam. Memberikan data pribadi akan membuka peluang orang lain berbuat jahat kepada Anda.***
