Namun, masukan tidak hanya datang dari teman-teman tuli. Angkie juga menerima masukan-masukan berharga dari penyandang disabilitas lainnya, seperti mereka yang daksa dan netra.
Hal ini mencakup saran tentang perluasan akses untuk kursi roda yang lebih baik, penggunaan lambung khusus untuk kursi roda, kebutuhan akan rampa untuk memudahkan masuk ke dalam gerbong, serta pentingnya adanya tanda-tanda khusus untuk penyandang disabilitas, baik di area parkir maupun di dalam gerbong.
Menurut Angkie, masukan-masukan ini memiliki potensi besar untuk memicu perbaikan yang signifikan dalam aksesibilitas kereta cepat bagi penyandang disabilitas.
Ia berharap bahwa masukan-masukan ini akan segera diimplementasikan oleh pihak terkait, sehingga para penyandang disabilitas dapat dengan lebih mudah dan nyaman menggunakan kereta cepat sebagai sarana transportasi umum di masa depan. ***