Sidang Isbat baru dimulai usah maghrib karena sempat ada keterlambatan laporan dari tim hilal di wilayah Aceh.
Dalam menetapkan awal bulan kalender Qomariyah maka para pakar falak dan ahli astronomi sebagai tim hisab telah meakukan musyawarah dan rapat dalam sidang Isbat.
Hasil penentuan Hari Raya Idul Fitri 2023 ini juga telah ditetapkan berdasarkan pengumpulan hasil Rukyatul Hilal dari 123 titik pengamatan yang telah disiapkan oleh Kemenag.
Oleh karena itu, Hari Raya Idul Fitri 2023 ini juga ditentukan dari kesepakatan negara Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura yang disebut Mabims.
Kriteria visitabilitas atau Inkanur Rukyat untuk menentukan tinggi hilal yakni minimal 3 derakat dnegan sudut elongasi 6,4 derajat.
Hasil Sidang Isbat menunjukkan bahwa hisab menunjukkan sudah diatas ufuk tapi tidak memenuhi kriteria kesepakatan Mabims dengan ketiadaan penampakan hilal.
Maka sesuai kesepakatan, hasil Sidang Isbat oleh Kemenag menunjukkan bahwa 1 Syawal 1440 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi.
Pada akhir sidang Isbat tersebut, Dr. KH. Yaqut Cholil Qoumas menekankan kepada umat Islam Indonesia agar senantiasa menghargai perbedaan hari jika ada ketidak samaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 2023.