Pernyataan tersebut membakar semangat para santri di Surabaya untuk menyerang Markas Brigade 49 Mahratta yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.
Pertempuran yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut membuat Jenderal Mallaby tewas bersama pasukannya sebanyak 2000 ribu pasukan.
Peristiwa tersebut membuat kemarahan besar Angkatan perang Inggris yang akhirnya berujung pada Peristiwa 10 November 1945.
Peringatan Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 25 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta.
Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini dimaksud untuk meneladani semangat jihad kepada para santri tentang Negara Indonesia yang digelorakan oleh para ulama.
22 Oktober dipilih sebagai hari untuk memperingati Hari Santri Nasional karena bertepatan dengan satu sejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.
Pada tanggal tersebut, KH Hasyim Asy'ari menyerukan perintah kepada umat Islam untuk berperang melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Roti Tawar Goreng Isi Melimpah Super Enak, Belum Banyak yang Tahu, Ini Resep Lengkapnya
Hari Santri Nasional bertujuan untuk memperingati peranan besar kaum kyai dan kaum santri dalam perjuangan melawan penjajahan yang bertepatan dengan seruan KH Hasyim Asy'ari.