BERITASUKOHARJO.com - Peristiwa G30S PKI menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga besar Jenderal AH Nasution, putri bungsu kesayangan mereka, Ade Irma Suryani harus wafat di tangan pasukan Cakrabirawa yang bergerak atas hasutan PKI.
Ade Irma Suryani Nasution gugur sebagai perisai bagi ayahnya yang akhirnya gagal diculik PKI.
Ade Irma Suryani yang saat kejadian masih berumur lima tahun menunjukkkan ketegaran seorang puteri perwira Tentara Nasional Indonesia, meski usianya masih sangat belia.
Tercatat dalam sejarah meski Ade tertembak berlumuran darah ia tak sedikitpun mengeluh, bahkan tetap menguatkan ibunya dengan mengatakan bahwa ia masih kuat bertahan.
Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah merangkum kisah nyata detik-detik wafatnya Ade Irma Suryani, yang kami kutip dari kanal YouTube TSM Media.
Kisah ini bermula pada pukul 04.00 WIB dini hari tanggal 1 Oktober 1965, ketika empat truk dan dua mobil militer menyerbu kediaman resmi Jenderal AH Nasution.
Singkat cerita Jenderal AH Nasution berhasil menyelamatkan diri dari penculikan dan pembunuhan karena dipaksa kabur oleh sang istri.
Namun sayang, putri bungsunya yang bernama Ade Irma Nasution harus gugur tertembak tiga peluru dari Cakrabirawa yang pada akhirnya menjadi tameng bagi ayahandanya.