Network
SUKOHARJOUPDATE - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi meresmikan gedung Mako Polresta Solo yang baru.
Selain meresmikan Mako Polresta senilai Rp 27,8 miliar yang berasal dari ABPN, mantan Kapolresta Solo ini juga meresmikan Gedung Satpas SIM Polres Sukoharjo, Gedung Satpas SIM Polres Wonogiri, Rusun Polresta Banyumas, Rusun Polres Demak hingga me-launching Solo Smart City.
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Kabareskrim Polri berharap, dengan diresmikannya sejumlah sarana dan prasarana kepolisian dan Solo Smart City, seperti halnya dengan semangat konsep Presisi terkait transformasi pelayanan publik.
Baca Juga: Heboh Patung Presiden Jokowi Naik Motor, Bakal Berdiri di Sirkuit Mandalika Beri Kejutan
Sigit berharap, dengan hal tersebut, pelayanan terhadap masyarakat akan semakin berjalan optimal.
Yang paling penting adalah, kata Sigit, masyarakat mendapatkan pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit.
"Jadi, dari rangkaian, peresmian yang kita laksanakan tadi, tentunya adalah, bagaimana tujuan kita, khususnya kami di Polri untuk mewujudkan transformasi pelayanan publik,"papar Mantan Kapolda Banten, Jumat 18 Februari 2022.
Baca Juga: Ricuh Dua Laga Pertandingan Liga 3, PSSI Bakal Tindak Tegas Wasit
"Sehingga pelayanan semakin baik dirasakan oleh Masyarakat dengan pelayanan yang tidak berbelit-belit dan mudah dirasakan. Ini tentunya hal-hal yang kita harapkan. Kedepan, bisa betul-betul dirasakan oleh masyarakat," imbuhnya.
Terkait Solo Smart City, Sigit menjelaskan bahwa, konsep tersebut merupakan perpaduan antara pihak Kepolisian dengan seluruh pemangku kepentingan di Pemerintah Kota Solo.
Menurutnya, kedepan Polri dan Pemkot Solo akan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
Baca Juga: Diresmikan Kapolri Secara Virtual, Begini Penampakan Gedung Baru Satpas Polres Sukoharjo
"Untuk kemudian bersama-sama bisa memberikan pelayanan yang bersifat Command Center, Emergency Command Center terhadap peristiwa yang terjadi dan kemudian membutuhkan pelayanan cepat," ujarnya.
Ia berharap dengan sistem integrasi ini, nantinya akan saling mengisi untuk segera memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan cepat. Dicontohkan apabila terjadinya aksi kriminalitas, kebakaran, dan kecelakaan.
"Dimana masing-masing fungsi dengan satu sistem yang terhubung dengan cepat. Anggota-anggota yang di lapangan melakukan langkah mulai dari menemukan, menangkap, menangkap pelaku dan secara cepat melakukan pemadaman. Ini bisa kita laksanakan dengan baik dan semua karena itu. adanya kolaborasi dan integrasi yang kita laksanakan," ucap Sigit.
Baca Juga: Gelar Vaksinasi di Candi Borobudur, Kapolri: Percepatan di Tempat
Sigit berharap, Solo Smart City kedepannya akan terus ditingkatkan untuk menjadi lebih baik. Serta dilakukan evaluasi dengan melakukan perbandingan konsep smart city yang ada di dunia.
"Kita berharap, Solo Smart city ini bisa menjadi panutan yang kemudian kita replikasi, untuk kita kembangkan di kota lain. Bukan hanya tingkat kabupaten, namun juga kita kembangkan di tingkat provinsi. Nanti kita bisa kembangkan di tingkat nasional atau tingkat lebih besar. Itu tentu menjadi harapan kita. Kita mulai dari Solo Smart City," papar Sigit.
Sigit menuturkan, konsep integrasi ini dilakukan di Solo, karena seluruh pemangku kepentingan telah siap untuk berkolaborasi serta bersinergi guna memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi.
Yang paling penting adalah bagaimana kemudian Solo Smart City betul-betul sebagai bentuk pelayanan publik yang dirasakan masyarakat Solo. Sehingga membuat Solo semakin nyaman, aman dan ngangenin, sebagai destinasi wisata dan destinasi lain yang akan memanfaatkan Kota Solo yang telah memiliki konsep ini ," tutup Sigit.***
