Politisi PKS Sebut Pemindahan Ibukota Bukti Kegagalan Pemerintah, Begini Penjelasannya

- 15 Oktober 2021, 22:49 WIB
Ilustrasi Monas, Jakarta. Tiga helikopter TNI terbang dengan mengibarkan bendera Merah Putih di kawasan Monas, Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ilustrasi Monas, Jakarta. Tiga helikopter TNI terbang dengan mengibarkan bendera Merah Putih di kawasan Monas, Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021. /Antara Foto/Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

SUKOHARJOUPDATE - Pemerintah berencana memindahkan ibukota dari Jakarta ke penajam, Panser Utara mendapatkan sorotan dari Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Mardani menyebutkan bila pemindahan ibukota merupakan salah satu bukti kegagalan pemerintah.

Indikatornya, ungkap Mardani, rencana pemindahan ibukota itu terbentur salah satu kendala, yakni faktor keuangan.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat berjudul "Pemindahan Ibu Kota Indonesia Disebut Jadi Bukti Kegagalan Pemerintah" disebabkan dari perkiraan yang diberikan pemerintah, pemindahan ibu kota Indonesia memerlukan biaya sebesar Rp500 triliun.

Sementara itu, pemerintah hanya bisa mendanai 20 persen melalui APBN dari total dana yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan ibu kota baru.

Untuk bisa mendanai sisanya, disebutkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani pemerintah harus menjual atau menyewakan aset yang ada di Jakarta jika ingin memindahka ibu kota.

"Meskipun dikatakan ini pekerjaan jangka panjang, tp melanjutkan proyek mahal di saat pandemi yg belum jelas kapan berakhir amat keliru," kata Mardani Ali Sera dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.

Selain itu, menurut Mardani, keputusan pembangunan ibu kota baru tersebut menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menentukan prioritas pembangunan.

"Biaya pemindahan ibu kota yg amat besar akan lebih tepat sasaran jika digunakan utk mempercepat penanggulangan pandemi sampai memperbaiki perekonomian. Belum lg terkait defisit anggaran negara yg 2 tahun terakhir sudah memikul beban yg berat krn pandemi," ujar Mardani.

Halaman:

Editor: Bramantyo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah