Polusi atau Mendung? Polemik saat Jakarta Mendung tetapi Tak Berarti Hujan

17 September 2023, 04:51 WIB
Ilustrasi cuaca mendung di Jakarta. /Freepik/rawpixel.com.

BERITASUKOHARJO.com - Kota Jakarta sedang dirundung pilu. Pasalnya, setiap hari terlihat seperti mendung, tetapi tidak hujan, melainkan karena kondisi udara semakin tidak baik-baik saja.

Kondisi ini akan menimbulkan penyebab berbagai penyakit pada sebagian orang yang terpapar udara tidak sehat di Jakarta ini. 

Langit Jakarta terlihat keruh dan tidak bersahaja seperti mendung setiap harinya. Kondisi udara di ibu kota ini tentu sedang tidak baik-baik saja. 

Hal ini sangat berbahaya, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta tercemar udara buruk ini. 

Baca Juga: Kebakaran Museum Nasional di Jakarta Pusat, Segini Unit dan Personel yang Dikerahkan

Untuk lebih detailnya, berikut beberapa informasi terkait fenomena ini, sebagaimana dilansir BeritaSukoharjo.com dari wawancara eksklusif bersama Dr. Evi Gravitiani, SE, M.Si, Ekonom FEB UNS. 

"Kondisi tersebut ditunjukkan dengan nilai Indeks Status Kualitas Udara (ISM) yang menunjukkan nilai ≥ 0,1," ungkapnya.

"Hasil analisis kualitas udara menunjukkan wilayah DKI Jakarta tercemar PM2.5 dan PM10, dua partikel polusi berukuran sangat kecil yang berbahaya bagi tubuh manusia dan sistem pernapasan."

Jika terus-menerus terjadi kondisi ini akan, maka merugikan banyak pihak sehingga hal ini harus segera diatasi dengan banyak ahli.

Baca Juga: MANTUL! Resep Menu Sarapan Modal 3 Bahan Saja, Buat Hot Sandwich Praktis Bikin Makan Pagi Sat-set

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyebut bahwa pada tahun rentang 2021-2022, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta tercemar dan semakin buruk.

Hal ini juga bisa disebabkan oleh sektor transportasi dan polusi dari industri PLTU yang juga berkontribusi buruk terhadap tercemarnya kualitas udara di Jakarta.

Menurut Evi, Pada hasil indeks kualitas udara (AQI) memberikan penilaian kualitas udara di Jakarta tidak sehat sampai 20 kali lebih tinggi dari batas keamanan yang direkomendasikan WHO.

Tak heran, Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara kota-kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Baca Juga: WOW! Resep Nasi Gila Buat Orang Ingin Makan Terus, Emang Ada Rahasia Apa?

Salah satunya Kota Karawang, sebuah kota yang dekat dengan Jakarta, merupakan kota industri terbesar di Indonesia.

Karawang juga ikut andil terhadap kerusakan tercemarnya udara, di mana sebagian wilayahnya telah dialihfungsikan menjadi kawasan industri pada tahun 2018 (Dinas Tenaga Kerja dan Migrasi Karawang, 2018). 

Kota industri ini menyimpan banyak hal-hal yang tidak sesuai untuk keberlangsungan hidup daerahnya.

Seperti banyaknya pabrik di Karawang menyumbang tingkat pencemaran udara di kawasan tersebut akibat aktivitas industri yang berlebihan, mementingkan satu atau dua pihak saja, tanpa memikirkan dampak pada lingkungan sekitar

Baca Juga: Sarapan Besok Enaknya Bikin Roti Lembut Isi Keju yuk, Dijamin Bocil Auto Ketagihan! Cobain deh Resepnya

Sebuah penelitian tentang udara bersih menyatakan bahwa work form home untuk tujuan mengurangi perjalanan pulang pergi dan perjalanan dengan mobil tidak menyelesaikan masalah polusi udara di Jakarta.

Hal ini akan disebabkan karena tingkat polusi sangat berkorelasi dengan pola emisi dari berbagai pembangkit listrik tenaga batu bara. Demikian penjelasan Dr. Evi Gravitiani, SE, M.Si, Ekonom FEB UNS. 

Menurut Evi, Indonesia juga merupakan salah satu negara di mana hampir 100% total penduduknya tinggal di wilayah yang rata-rata konsentrasi PM2.5 tahunan diperkirakan lebih dari 5 mikrogram/m3.

Baca Juga: Resep Masakan Bakso Anti Mainstream, Dimasak dengan Kecap Jadi Lebih Mantap, Cocok untuk Menu Makan Malam

"Faktanya, beberapa daerah mempunyai konsentrasi polutan lima kali lebih tinggi dari standar keselamatan yang direkomendasikan WHO," jelas Dr. Evi Gravitiani.

Jadi, kita sebagai masyarakat Indonesia yang peduli akan lingkungan sebaiknya sudah mulai aware terhadap dampak yang terjadi saat ini.

Dengan demikian, kita bisa ikut mengatasi permasalahan besar yang sedang terjadi di Kota Jakarta.

Semoga apa yang bisa diupayakan oleh pemerintah dan para ahli lingkungan untuk mengatasi pencemaran udara pada kota Jakarta bisa berjalan dengan baik. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler