Jenis pakaian akan berdampak bagi kenyamanan penggunanya. Memakai pakaian longgar dapat menciptakan sirkulasi udara yang baik, sehingga dapat mendinginkan badan.
Gunakanlah pakaian dengan bahan yang ringan, berwarna terang serta dapat menyerap keringat. Usahakan untuk tetap menutup aurat dan tidak tembus pandang. Hindari memakai pakaian ketat, tebal, dan berlapis.
2. Menggunakan Tabir Surya
Suhu udara yang panas dapat berpengaruh pada kesehatan kulit. Oleh karena itulah, gunakan tabir surya dengan kandungan SPF 50 tiap 2 jam sekali. Dengan menggunakan tabir surya, kulit akan lebih terlindungi dari paparan sinar matahari.
3. Minum Banyak Air
Saat terpapar suhu panas, maka cairan tubuh rentan berkurang dan juga menyebabkan dehidrasi. Maka dari itu, para jemaah haji wajib meminum air atau larutan elektrolit minimal 5-6 liter per hari atau 1 gelas per jam.
Usahakan untuk segera minum dan jangan membiarkan tubuh terasa haus. Akan lebih baik jika berbekal air minum saat akan keluar dari pemondokan atau perkemahan.
4. Jangan Berada di Terik Matahari
Gejala heat stroke terjadi akibat paparan suhu panas dari sinar matahari. Para jemaah haji diimbau untuk tidak beraktivitas di luar ruangan ketika matahari berada pada puncaknya dari jam 10.00 hingga 16.00.
5. Menggunakan Alas Kaki, Payung, dan Penutup Kepala
Jika terpaksa berada di luar rumah atau kemah pada jam 10.00, usahakan untuk tidak terlalu lama dalam beraktivitas. Gunakan alas kaki dan payung untuk melindungi kaki serta tubuh dari panas matahari. Bagi jemaah haji laki-laki yang tidak berihram, bisa menggunakan penutup kepala.