Manajemen Keuangan Masih Acakadut? Coba 4 Cara ini Biar Lebih Stabil, Anak Mudah Wajib Tahu!

11 Februari 2024, 20:15 WIB
Ilustrasi - Empat cara manajemen keuangan yang perlu dilakukan agar stabil / /Pixabay/ stevepb

BERITASUKOHARJO.com – Manajemen keuangan sangat penting baik untuk diri sendiri maupun rumah tangga. Tak peduli seberapa besar penghasilan Anda, jika manajemen keuangan ambyar tetap saja boncos.

Betapa banyak anak-anak muda yang sudah lulus kuliah dan bekerja tapi sudah memiliki hutang. Mulai dari angsuran kendaraan, pay later, hingga pinjol. Hal ini menunjukan ada masalah dengan manajemen keuangan.

Padahal beban keuangan mereka masih terbilang ringan karena belum berkeluarga. Mereka hanya menanggung kehidupan diri sendiri. Namun ternyata manajemen keuangan acakadut tidak bisa membuat mereka punya tabungan.

Baca Juga: Pemain Noktah Merah Perkawinan, Sheila Dara: Spesialis Peran Wanita yang Selalu Salah dalam Memilih Pasangan

 

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari akun Instagram @olivialouise04, seorang Personal Finance and Investment bernama Louiseanne Olivia. Berikut 3 cara agar manajemen keuangan stabil dalam kondisi apapun.

1. Harus Memiliki Penghasilan yang Bisa Memenuhi Kebutuhan Terlebih Dahulu

Paling tidak untuk membayar listrik tidak harus memakai pay later. Olivia juga membagikan tiga cara agar pendapatan bisa memenuhi kebutuhan. Pertama terbuka dengan semua keluarga.

Jika Anda sandwich generation atau generasi yang memiliki beban pengeluaran ganda dan hanya Anda yang berpenghasilan, cobalah berdiskusi dengan semua anggota keluarga. Apakah ada yang bisa ikut mencari nafkah.

Baca Juga: Petualangan Mendaki Gunung Dolok Pottas: Menaklukkan Ketinggian 615 mdpl dengan Pemandangan yang Menakjubkan

Kedua gali potensi diri berkaitan keterampilan atau skill apa yang bisa ditukar dengan uang namun tidak mengganggu pekerjaan utama. Cara masing-masing orang tentu saja berbeda.

Bisa jualan online, menjadi affiliator, menjadi freelancer, menjadi ghost writer, dan sebagainya. Apapun itu yang paling tahu adalah diri Anda sendiri. Kira-kira apa yang bisa dimonetisasi dari keterampilan Anda.

Jika Anda tidak memiliki skill bagaimana? Olivia menuliskan caption, “Jaman digital seperti sekarang menurutku segala bentuk informasi bisa kamu cari baik itu di internet atau sosial media.

Belajar keterampilan baru secara gratis dari akun-akun yang kredibel kalau memang kamu gak punya modal untuk ambil course berbayar.”

Baca Juga: Ji Chang Wook Merokok di Ruangan, Spring Agency: Kami akan Berhati-hati Mencegah Perilaku yang Tidak Pantas

2. Sisihkan untuk Proteksi Diri dan Keluarga

Jika kebutuhan hidup sudah cukup, sisihkan untuk proteksi diri. Contohnya dana darurat dimana besarannya minimal tiga kali dari kebutuhan Anda setiap bulan.

Begitu juga dengan proteksi kesehatan. Bila dirasa BPJS sudah cukup ya gak masalah.

3. Berikan Self Reward

Jika proteksi sudah tercukupi saatnya memberikan self reward atau pos keinginan. Boleh-boleh saja mengeluarkan uang untuk keinginan, tapi jangan berlebihan karena Anda harus menyisihkan untuk investasi.

Baca Juga: Resep Soft Cake Ubi Jalar ala Cemilan Kafe, Tanpa Oven dan Baik untuk Pertumbuhan Tulang pada Anak

4. Mulailah Berinvestasi

Jika self reward sudah terpenuhi, mulailah untuk berinvestasi. Agar Anda termotivasi untuk investasi, temukan alasan yang kuat.

Misalnya Anda ingin anak memiliki pendidikan yang baik. Maka berinvestasi pada dana pendidikan.

Bisa juga Anda ingin anak kelak tidak menjadi sandwich generation. Maka Anda berinvestasi untuk menyiapkan dana pensiun.

Demikian empat cara manajemen keuangan agar stabil. Mulailah dari yang pertama kemudian melangkah pada langkah selanjutnya. Uang adalah alat untuk mencapai kesejahteraan hidup.

Sayangnya uang masing-masing orang pasti memiliki keterbatasan. Maka lakukan manajemen keuangan yang baik agar hidup Anda stabil dan semakin makmur.***

Editor: Klara Delviyana

Tags

Terkini

Terpopuler