Makna dan Sejarah Kue Keranjang, Makanan Wajib di Setiap Perayaan Tahun Baru Imlek

- 20 Januari 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi kue keranjang Imlek
Ilustrasi kue keranjang Imlek /Instagram @susanbakingtools

BERITASUKOHARJO.com - Kue keranjang menjadi salah satu makanan khas Imlek yang tak boleh dilewatkan keberadaannya tiap tahun.

Ternyata kue keranjang memiliki makna dan arti yang cukup berarti bagi sebagian besar masyarakat Tionghoa.

Adapun kue keranjang ini melambangkan tentang peningkatan dari satu jenjang ke jenjang yang lebih tinggi, baik itu pencapaian dalam segi usaha, ekonomi, hubungan dan juga segala hal dalam hidup.

Baca Juga: Menu Makan Malam Super Enak dan Bikin Tambah Nasi Terus, Modal Ayam Saja Masaknya Mudah

Selain itu, bentuknya yang bulat memiliki arti bahwa keluarga akan selalu bersatu seperti lingkaran itu sendiri.

Menyantap kue keranjang pada tahun baru Imlek diharapkan akan mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan selama satu tahun ke depan.

Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip makna dan sejarah kue keranjang dari kanal YouTube Herawaty Lim serta Willykun, dan membagikannya ulang untuk Anda.

Simak dan ikuti penjelasan makna dan sejarah kue keranjang berikut.

Baca Juga: Resep Kue Kelapa yang Gurih dan Manis, Cemilan Super Enak yang Lumer di Mulut, Cocok Jadi Ide Jualan Snack Box

Imlek selalu diidentikkan dengan hiasan serba warna merah dan emas.

Warna merah sendiri memiliki makna kebahagiaan, sedangkan warna emas memiliki makna kemakmuran.

Tak hanya dipenuhi oleh hiasan warna merah, Imlek juga biasanya dirayakan dengan suka cita di mana semua orang berkumpul bersama dan menikmati makanan lezat menggugah selera yang dihidangkan.

Makanan yang tak kalah penting dan tak boleh absen dari perayaan Imlek adalah kue keranjang.

Baca Juga: Resep Kue Terang Bulan, Cemilan Manis yang Enak dan Bersarang, Mudah Banget Buatnya!

Kue yang terbuat dari tepung ketan putih dengan campuran air dan gula ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur lengket dan juga kenyal.

Menjelang perayaan Imlek, orang Tionghoa biasanya sibuk membuat ataupun membeli kue keranjang sebagai hidangan yang disajikan saat imlek kala keluarga besar berkunjung ke rumah.

Kue keranjang sendiri dikenal sejak puluhan tahun lalu, di negara asalnya, kue keranjang disebut sebagai nian gao.

Pada awal Dinasti Liao, orang-orang China memiliki kebiasaan dalam memakan kue keranjang di hari pertama, bulan pertama tahun imlek yang sekarang dikenal sebagai Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Cara Baru Olah Ayam dan Kentang Irit Minyak tapi Lezat Tiada Tara, Resep Anti Bosan untuk Menu Makan Harian

Pada saat itulah awal mula hadirnya nian gao atau kue keranjang, tapi belum terkenal seperti saat ini.

Sejak masa Dinasti Ming dan King, keberadaan kue keranjang semakin populer di masyarakat yang dijadikan cemilan yang wajib dibuat dan disajikan saat Imlek.

Ada mitos dan legenda yang berkaitan dengan kue keranjang ini. Di masyarakat Tionghoa, banyak diceritakan bahwa dahulu kala pada jaman China kuno ada raksasa besar yang tinggal di gua yang bernama Nian.

Ketika lapar, raksasa ini selalu keluar dari gua dan pergi ke desa untuk mencari mangsa.

Baca Juga: Stop Beli di Luar! Bikin Sajian Ulang Tahun dengan Choco Cake Lembut dan Manis, Dijamin Praktis dan Ekonomis

Seluruh warga desa ketakutan akan raksasa tersebut, saat itu ada seorang warga yang bernama Gao yang berinisiatif membuat kue sederhana terbuat dari tepung ketan dan gula yang dililitkan di depan pintu.

Nian yang kelaparan tak menemukan satu pun warga dewasa dan justru menemukan kue keranjang di pintu setiap rumah.

Akhirnya semua kue itu dimakan oleh Nian hingga dia kenyang dan meninggalkan desa.

Sebagai rasa terima kasih warga pada Gao, akhirnya penduduk desa membuat kue ketan tersebut di setiap musim dingin yang diberi nama nian gao.***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah