Sedangkan tim kedua dipimpin oleh Tumenggung Tirto Wiguno dan Raden Tumenggung Honggowongso.
Ternyata tim kedua mampu menemukan tempat yang tepat dan cocok untuk didirikan kerajaan baru.
Para anggota tim tersebut juga menyiapkan kelengkapan dalam mendirikan keraton.
Beberapa tempat mulai dibuat seperti tempat untuk baciran ngayun, tempat khusus senjata, tempat untuk membuat keris dan tempat untuk istri raja hingga tempat khusus untuk kandang gajah milik Baginda.
Namun pada pelaksanaannya, Kyai Yosodipuro menganggap bahwa daerah tersebut tidak terlalu aman.
Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut merupakan markas Pangeran Sambernyawa di Nglaroh yang saat itu sedang tidak bersahabat dengan Sang Baginda.
Sri Susuhunan Paku Buwana II akhirnya mencari tempat lain untuk dijadikan kerajaan.
Meskipun daerah tersebut tak jadi digunakan sebagai tanah Sukoharjo, namun dalam sebuah penelitian disebutkan jika tanah tersebut menjadi lokasi tonggak asal-usul nama Sukoharjo.
***