Artinya, tidak benar bahwa jika kita beriman lalu tidak akan sedih. Para nabi (AS) dan orang orang saleh mengalami banyak kesedihan.
Al-Qur’an penuh cerita yang tema pokoknya kesedihan. Kesedihan adalah kenyataan kehidupan. Al-Qur’an diturunkan tidak untuk menghilangkan kesedihan, tapi untuk menjadi panduan melaluinya.
Kesedihan adalah salah satu ujian kehidupan, seperti kesenangan dan amarah juga ujian.
Baca Juga: Resep Serundeng Daging Ayam Suwir, Rasa Enak Gurih dan Tahan Lama, Sangat Cocok Jadi Stok Anak Kos
Kemudian berikut ini beberapa ayat Al-Qur’an tentang ujian yang akan dihadapi orang beriman.
"Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; kepada Kamilah kalian kembali." (QS al- Anbiya' [21]: 35).
“Dan sesungguhnya Kami memberikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah 155)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: