Kisah Pedang Zulfikar, Senjata Legendaris Rasulullah yang Diwariskan pada Ali bin Abi Thalib

28 Maret 2023, 11:52 WIB
Ilustrasi Pedang Zulfikar /Tangkapan layar YouTube HIKMAH. TV

BERITASUKOHARJO.com – Dalam sejarah Islam, Pedang Zulfikar dipercaya sebagai salah satu senjata Rasulullah SAW yang paling kuat. Pedang ini kemudian diwariskan kepada sahabat sekaligus menantunya, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Rasulullah SAW memberikan Pedang Zulfikar, senjata legendaris, pada Ali bin Abi Thalib karena pedang milik Ali patah saat sedang bertempur dan perang. Konon, dalam pedang tersebut mampu membelah batu dalam satu kali tebasan saja.

Pedang Zulfikar memiliki bentuk yang panjang dengan ujung yang terbelah dua. Selain itu, terdapat tulisan arab pada badan pedang. Sementara itu, sarung Pedang Zulfikar dibuat dari logam sepuh berwarna keemasan.

Baca Juga: Jelang Laga PSIS Vs Persebaya di Stadion Jatidiri, Semarang, Segini Jumlah Kuota Penonton untuk Bonek

Pada saat perang badar berlangsung, korban yang meninggal dari kaum Quraisy berjumlah 70 orang dan mereka menderita kekalahan.

Dari 70 orang yang meninggal tersebut, konon itu merupakan persembahan dari Pedang Zulfikar Ali bin Abi Thalib.

Dalam perang khandaq, dikenal seorang raja yang tangguh dari bangsa Quraisy yaitu Amru bin Wud Al Amiri. Dengan lantang, ia menantang kaum muslimin untuk berperang dengannya.

Baca Juga: Wajib Catat! Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa dan Sholat Kabupaten Tulungagung Terlengkap Selama Ramadhan 2023

Setelah mendapat izin dari Rasulullah, Ali bin Abi Thalib pun bersiap dengan pedang Zulfikar untuk menerima tantangan dari Amru bin Wud Al Amiri. Meskipun Raja Quraisy ini mengejek Ali, tapi ia tidak gentar sedikit pun.

Amru bertanya pada Sayyidina Ali, “Siapakah dirimu wahai anak muda?”

Ali menjawab, “Aku adalah Ali.”

Amru kembali bertanya, “Apakah kamu anak Abdul Manaf?”

Ali bin Abi Thalib pun menjawab bahwa dia adalah anak dari Abu Thalib.

Baca Juga: Ayah dari David Ozora Unggah Foto Jerit Pilu Anaknya, Korban Penganiayaan Mario Dandy, Saat Treatment Berdiri

Kemudian, Amru berkata kepada Sayyidina Ali, “Kamu jangan maju ke sini hai saudaraku, kamu masih kecil. Aku ingin melawan yang lebih tua darimu karena aku pantang menumpahkan darahmu.”

Lalu, Sayyidina Ali berkata, “Jangan sombong dulu hai Amru, aku akan buktikan aku dapat merobohkanmu hanya dalam beberapa detik saja, dan aku tidak segan-segan untuk mengantarkanmu ke liang kubur.”

Perkataan tersebut membuat Amru bin Wud Al Amiri marah dan menghunuskan pedangnya ke arah Ali dan menyerangnya secara tiba-tiba.

Baca Juga: Spesial Ramadhan! Bikin Hidangan Menu Buka Puasa dengan Ayam Penyet Ekonomis, Dijamin Laris

Namun, dengan sigap Ali bin Abi Thalib berhasil menangkis serangan tersebut. Ia menggunakan tameng dari kulit binatang untuk menangkis serangan Amru sehingga pedang Amru tertancap di tameng tersebut.

Ini menjadi kesempatan yang baik untuk Ali bin Abi Thalib. Ia pun menghunuskan Pedang Zulfikar pada tengkuk Amru hingga tersungkur ke tanah tidak berdaya dan bersimbah darah. Hal ini membuat kaum Quraisy lainnya lari tunggang-langgang.

Tidak sampai di situ saja kisah Pedang Zulfikar dan Ali bin Abi Thalib. Suatu ketika, Rasulullah meminta Ali untuk meruntuhkan benteng Khaibar. Mendengar permintaan Rasulullah ini, Ali tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Baca Juga: Menu Sahur Paling Praktis, Begini Cara Buat Tumis Telur Sosis 10 Menit Langsung Jadi

Dengan penuh semangat, Ali bin Abi Thalib berangkat menuju benteng Khaibar. Dipusatkanlah pasukannya pada sebuah batu karang yang berada dekat dengan benteng tersebut.

Setelah siap menyerang, Ali memimpin pasukannya untuk menembus benteng Khaibar. Akhirnya, terjadilah perang yang sengit antara orang muslim dan orang yahudi.

Bersama Pedang Zulfikar, Ali bin Abi Thalib menumpas pasukan musuh dan tidak ada yang selamat dari serangan tersebut. Perang ini sangat sengit, sehingga Ali harus mengerahkan semua kemampuannya.

Baca Juga: Persiapkan Lebaran dari Sekarang! Bikin Nastar Gulung Yummy Manis, Buat Ide Jualan Bikin Kamu Untung Besa

Hingga suatu ketika ada orang yahudi yang berhasil menyerang Ali bin Abi Thalib. Namun, dengan seketika Ali menahan serangan tersebut dengan tamengnya. Sayangnya, tameng milik Ali terjatuh.

Dengan sigap, Ali bin Abi Thalib meraih pintu besi besar di dekatnya untuk dijadikan tameng. Selanjutnya, Ali menggunakan tameng pintu tersebut hingga perang berhasil dimenangkannya bersama Pedang Zulfikar.

Ini hanyalah sedikit kisah Ali bin Abi Thalib bersama pedang Zulfikar yang merupakan warisan Rasulullah. Masih banyak kisah menakjubkan lainnya dari pedang Zulfikar.***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler