Kisah Keajaiban Sholawat, Anak Penjual Sayur Keliling Bisa Kuliah S2 di Maroko, Sang Ibu Bisa Naik Haji

26 Maret 2023, 05:55 WIB
Kisah keajaiban sholawat /Mat Ponjot/Pixabay

BERITASUKOHARJO.com - Kisah nyata keajaiban sholawat berikut ini dirasakan oleh Siti Maesaroh di Bogor, seorang Ibu rumah tangga yang suaminya sehari harinya hanya berprofesi sebagai penjual sayur keliling, tapi anak mereka bisa mendapat beasiswa untuk kuliah S2 di Maroko.

Keajaiban sholawat juga memudahkan urusan Siti dalam segala urusan, dan rezeki mereka sekeluarga juga selalu dicukupi Allah. 

Berkat istiqomah mendawamkan sholawat dan ditambah dengan berbagai ibadah lainnya, membuat kehidupan Siti dan keluarga berlimpah rahmat, keajaiban sholawat kerap menghampiri dirinya dan keluarga.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Sholat, dan Buka Puasa Khusus Daerah Yogyakarta, Lengkap dari Tanggal 1-30 Ramadhan 1444 H

Sebagai istri dari seorang penjual sayur keliling yang rezeki per harinya tidak menentu, selain tekun bersholawat Siti selalu berusaha menyisihkan pendapatan suaminya untuk ditabung meski tak seberapa.

Keajaiban sholawat terus berdatangan menghampiri Siti, hingga putranya bisa mendapatkan beasiswa di Maroko untuk kukiah mulai dari S1 hingga S2.

Tak hanya itu saja, berkah keajaiban membaca shalawat juga membuat Siti  mendapatkan kemudahan dalam proses naik haji yang menurut aturan dan logika tidak mungkin.

Baca Juga: Menu Sahur Anti Ribet, Resep Mendoan Khas Wonosobo Ini Wajib Kamu Coba! Gurih dan Krispi, Bikin Anak-anak Suka

Berikut ini BeritaSukoharjo.com telah mengutip kisah keajaiban shalawat dari kanal YouTube Muchlis Marshal, dan membagikannya ulang untuk Anda.

Simak dan ikuti cerita singkatnya sebagaimana berikut.

Sejak 2012 Siti sudah mengamalkan shalawat, tapi tak banyak hanya sekitar 1000 kali per hari. 

Itupun dilakukannya jika mempunyai hajat atau cita-cita yang diinginkan, sebelum berdoa dia membaca shalawat dahulu. 

Baca Juga: 3 Jenis Pinjaman BRI, KUR Super Mikro, Mikro, Kecil, Mana yang Ingin Anda Ajukan? Cek Syarat dan Ketentuannya!

Siti mengetahui shalawat dari ceramah para ustadz yang didengarnya, para ustadz tersebut mengatakan jika doa selalu diikuti dengan memperbanyak bershalawat, maka doanya akan cepat diijabah. 

Saat itu meskipun mengamalkan shalawat Siti masih tak menyangka dan tak yakin keajaiban shalawat itu sendiri. 

Puncaknya pada saat anaknya kelas 2 Aliyah, ada temannya yang memutuskan kuliah di Maroko, hal tersebut mendorong sang anak untuk mengikuti jejak temannya. 

Namun ketika ditanya pada temannya, ternyata butuh biaya sekitar 65 juta untuk kuliah di sana. 

Saat itu sang anak bercerita bahwa dia ingin kuliah juga di Maroko dan meminta doa agar diberi jalan untuk bisa merasakan kuliah di sana. 

Sejak itu Siti pun mulai tak putus mengamalkan shalawat dan berdoa, semoga dengan berkah shalawat tersebut anaknya dimudahkan untuk kuliah di Maroko meskipun mereka tak punya biaya.

Akhirnya keajaiban itu pun akhirnya datang, saat kelulusan sekolah, tiba-tiba saja anaknya dihubungi oleh Kyai Pondok yang mengatakan bahwa dia sudah didaftarkan untuk beasiswa  di Maroko.

Kyai pondok mengatakan bahwa jika lulus seleksi nanti, anaknya bisa kuliah gratis sekaligus dapat uang saku, dan semua biaya ditanggung oleh pemberi beasiswa.

Alhmadulillah ternyata anaknya saat itu lulus dan terpilih dari 300-400  peserta yang mendaftar.

Sayangnya, ketika hendak berangkat, ia masih dipusingkan dengan biaya pesawat ke Maroko yang membutuhkan biaya sekitar 10 juta 500 ribu. 

Namun, Siti tak berputus asa, ia pun kembali meminta pertolongan Allah SWT lewat shalawat untuk memudahkan segala urusan anaknya, dan tak disangka-sangka tiba-tiba saja sang kyai mau memberikan uang sebesar 15 juta untuk membantu biaya pesawat tersebut. 

Baca Juga: Warga Jawa Timur Bisa Ikut Mudik Bareng Gratis, Calon Pemudik Harus Penuhi Syarat Ini!

Perjuangan tidak berhenti sampai di sana, setelah berangkat pun, anaknya harus menghadapi tes kembali di Maroko, dimana jika tidak lulus, maka anaknya harus menunggu lagi selama 2 tahun untuk ikut kursus dan mengulang.

Siti kembali mengamalkan shalawat dan meminta kemudahan pada Allah agar anaknya bisa diterima tanpa menunggu. 

Keajaiban kembali dirasakannya, anaknya lulus dan bisa diterima kuliah di Maroko dari jalur beasiswa, sehingga bisa langsung mengikuti perkuliahan.

Keajaiban lainnya adalah ketika anaknya memutuskan untuk meneruskan kuliah S2 di Maroko dengan kuota beasiswa yang terbatas di Universitas kenamaan di Maroko.

Saat itu yang bisa dilakukan Siti hanya menambah jumlah shalawat yang dibaca, dan anaknya akhirnya lulus kembali melanjutkan kuliah S2 di Universitas impiannya. 

Berbagai keajaiban yang dialami oleh Ibu Siti terasa tak masuk akal jika dilihat dari kondisi perekonomian ia dan suaminya yang hanya seorang pedagang sayur keliling.

Secara logika mereka tak akan bisa membiaya kuliah sang anak hingga S2 di luar negeri.

Bahkan ia juga bisa mendaftar haji dari tahun 2012 dan dijadwalkan berangkat tahun kemarin. 

Semua kemudahan itu didapatkan dari keajaiban shalawat yang didawamkannya, bukan dari hasil usaha ataupun menjual warisan dan barang berharga yang dimiliki, sebab keluarga mereka bahkan tak memiliki barang berharga atau warisan sedikit pun. 

Siti selalu mengamalkan membaca shalawat Jibril setiap harinya sedikitnya 10 ribu kali, bahkan kadang sampai 40 ribu kali sehari. 

Seperti janji Allah dalam sebuah hadist qudsi, “Barang siapa diantara umatmu yang bershalawat untukmu sekali, maka Allah akan menuliskan bagi dirinya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dalam dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, serta mengembalikan kepada dirinya sepuluh derajat pula." (HR. Ahmad).***

 

Editor: Syahyurli Ainnur Bahri

Tags

Terkini

Terpopuler