Bolehkah Qadha Ramadhan Digabung dengan Puasa Sunnah Dzulhijjah 1443 H? Berikut Penjelasannya

4 Juli 2022, 22:50 WIB
Bolehkah Qadha Ramadhan Digabung dengan Puasa Sunnah Dzulhijjah 1443 H /Freepik

BERITASUKOHARHO.com- Amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Dzulhijjah bagi umat muslim adalah puasa sunnah.

Pelaksanaan puasa sunnah ini dapat dimulai sejak tanggal 1 awal bulan Dzulhijjah hingga perayaan Hari Raya Idul Adha dilaksanakan.

Namun, hal ini sering menjadi pertanyaan bagi umat muslim, apakah diperbolehkan menggabung puasa sunnah Dzulhijjah dengan qadha puasa Ramadhan?

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari penjelasan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV bahwa apabila seorang muslim akan melaksanakan puasa sunnah akan tetapi masih memiliki utang puasa wajib, maka hendaklah dia melunasi terlebih dahulu utang tersebut.

Baca Juga: Suga Dimarahi Jin BTS saat Syuting, Ada Apa? Simak Alasannya!

Puasa wajib yang wajib kita bayar adalah puasa qadha di bulan Ramadhan, puasa seorang yang sedang bernazar untuk  hal sesuatu yang menjadikan dia harus membayar utang tersebut.

Sehingga bagi yang memiliki utang tersebut dianjurkan terlebih dahulu membayar utang sebelum melaksanakan puasa sunnah.

Menurut Jumhur ulama khusus dari mazhab Imam Syafi'i, Buya Yahya mengatakan bahwa seorang muslim diperbolehkan untuk melakukan puasa sunnah dan menunda puasa wajib.

Namun, menurut jumhur ulama dari Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa seorang muslim yang memiliki utang puasa wajib, maka terlebih dahulu untuk membayar utangnya.

“Yang lebih baik adalah bayar utangmu terlebih dahulu,karena utang puasa wajib dan pahalanya lebih gede maka dahulukan hutangmu,” ungkap Buya Yahya yang dikutip BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca Juga: Kabar Gembira! Daftar Kartu Prakerja Gelombang 35 Telah Dibuka, Berikut Link Pendaftarannya

Lalu, apakah diperbolehkan untuk menggabung niat puasa qadha dan puasa sunnah Dzulhijjah, maka Buya Yahya mengatakan tidak boleh untuk digabung.

Mengapa demikian? Karena niat yang fardhu tidak boleh digabung dengan yang niat yang lainnya. Termasuk puasa sunnah yang digabung dengan puasa wajib.

Namun berbeda dengan niat puasa sunnah yang digabung dengan puasa sunnah lainnya, maka hal itu tetap diperbolehkan dan tetap mendapatkan pahala masing-masing.

Buya Yahya juga menjelaskan apabila berniat untuk menggabung puasa nazar dengan puasa sunnah Arafah atau Tarwiyah itu tidak diperbolehkan, karena niat yang fardhu tidak dapat digabung dengan niat yang sunnah.

Jika ingin membayar hutang puasa fardhu bulan ramadhan di sunnah tarwiyah maupun arafah maka cukup berniat di puasa fardhu saja, dan pahala puasa sunnah akan tetap berlaku bagi anda.

Baca Juga: Profil Hesti Purwadinata yang Tampil Apik di Vindes Sport Tepok Bulu 2022, Trending di Twitter

Bagi yang membayar hutang puasa nazar di bulan haji ini, Allah akan memberikan pahala puasa nazar dan sekaligus puasa sunnah Arafah.

Nah, berikut ini niat dari dari qadha puasa wajib di bulan Dzulhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ‘an qodhoi fardhi syahri romadhona lillahi ta’ala

Artinya: Saya berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Berikut tadi penjelasan mengenai diperbolehkannya menggabung niat untuk puasa qadha dengan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, semoga bermanfaat.***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler