Bolehkah Makan Daging Kurban Milik Sendiri? Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber Berikut

4 Juli 2022, 12:04 WIB
Syekh Ali Jaber jelaskan 1 kambing boleh untuk kurban 45 orang termasuk yang meninggal. /Tangkap layar YouTube/YouTube Syekh Ali Jaber.

BERITASUKOHARJO.com - Pada hari raya Idul Adha dan penyelenggaraan kurban, pemahaman masyarakat masih terpecah mengenai boleh tidaknya makan daging kurban milik sendiri.

Sebagian orang meyakini bahwa dalam hukum islam, tidak boleh makan daging kurban milik sendiri, ada pula yang meyakini bahwa boleh makan daging kurban milik sendiri.

Dari permasalahan ini orang kerap bertanya, apakah boleh makan daging kurban milik sendiri?

Perbedaan pendapat ini juga diketahui oleh Syekh Ali Jaber dan dalam salah satu dakwahnya, ia menjawab permasalahan ini. 

Seperti yang kita ketahui bahwa berkurban dalam hukum Islam adalah sunnah muakkad atau amalan yang sangat dianjurkan. 

Baca Juga: Disenggol Razman Nasution, Hotman Paris Berikan Tanggapan Menohok

Dikutip oleh BeritaSukoharjo.com pada 04 Juli 2022 dari video yang diunggah kanal YouTube Mitra Tani Farm, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa memakan daging kurban milik sendiri adalah sunnah.

“Ada salah satu sunnah yang kehilangan sunnah ini adalah banyak yang tidak mau makan dari hasil kurban. Padahal itu sunnah Rasulullah,” tuturnya.

Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membagi hasil hewan kurbannya menjadi tiga bagian, yaitu untuk hadiah, sedekah, dan Rasulullah sendiri dengan jumlah masing-masing satu per tiga.

Bagian untuk hadiah, Rasulullah bagikan untuk tetangga maupun keluarga yang tergolong berkecukupan secara ekonomi atau bukan orang miskin.

Pemberian daging hewan kurban sebagai hadiah ini dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi dan bukan untuk sedekah. 

Berbeda halnya dengan pemberian daging hewan kurban sebagai sedekah, penerimanya hanya orang yang tidak berkecukupan secara ekonomi atau orang miskin.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF U19 Hari Ini, Saatnya Timnas Indonesia Pesta Gol Ke Gawang Brunei

Syekh Ali Jaber juga menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW bahkan tidak makan apapun sebelum salat Ied karena ingin memakan hasil kurbannya sendiri selepas Idul Adha. 

“Bahkan Nabi Muhammad SAW selepas Idul Adha beda sama Idul Fitri, sebelum Idul Fitri Ia makan kurma meyakinkan batalan puasa. Tapi kalau Idul Adha, tidak makan dan minum sebelum salat,” ucapnya menjelaskan.

“Kengapa? Bukan karena tidak boleh, tapi Rasulullah SAW ingin pertama pembukaannya (sarapan) adalah dari hasil sembelihan kambing itu atau dari kurban,” ucapnya lebih lanjut. 

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada larangan jika Anda ingin menyedekahkan seluruh daging kurban. Namun, ia juga menyayangkan jika orang yang berkurban tidak menjalankan sunnah ini.

Baca Juga: Earth Hour DKI Jakarta Sabtu Malam Dinilai Kurang Efektif, Ini Kata WALHI

Menurutnya, sebaiknya orang-orang yang berkurban memakan daging kurban milik mereka sendiri walaupun dalam porsi sedikit demi menjalani sunnah ini.

“Mau sedekahi semua (daging kurban) itu tidak masalah. Tapi yang saya maksud kenapa kita tidak sekali-kali hidupkan sunnah Rasulullah. Jadi sebagian sedikitlah (walaupun) sama sedikit porsi nasi karena kita berhak,” tuturnya.***

Editor: Klara Delviyana

Sumber: YouTube Mitra Tani Farm

Tags

Terkini

Terpopuler