Pernyataan pers dari Hamas sendiri menegaskan bahwa lebih dari 100 orang tewas di Kota Rafah akibat serangan penjajah.
Baca Juga: Tanggapan Oemar Mita tentang Serangan Fajar saat Pemilihan Umum: Memilih Tanpa Benefit
“Israel secara resmi terus menargetkan warga sipil dan mengalihkan perang ke Rafah untuk mendorong penduduk mengungsi akibat pemboman,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan yang dirilis di X.
“Pembantaian penjajah baru-baru ini adalah bukti validitas peringatan internasional dan ketakutan akan dampak buruk dari perluasan perang ke Rafah,” tambah kementerian tersebut.
Serangan Kejam Tentara Penjajah
Militer Israel menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan serangan ke sejumlah “sasaran teror” di daerah distrik Shabura yang ada di Rafah.
Mereka juga mengumumkan bahwa pada operasi semalam di Rafah telah berhasil menyelamatkan dua orang tawanan yang ditawan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Para pejabat militer Israel menyebutkan bahwa para tawanan yang dibebaskan bernama Fernando Simon Marman dan Louis Har, kini berada dalam kondisi yang baik.
Hamas telah memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah akan meningkatkan semangat perundingan untuk membebaskan sisa tawanan kelompok tersebut di Gaza.
Namun, Netanyahu pada hari Senin kemarin berjanji akan terus melanjutkan serangan ke Rafah.