Myanmar tangkap dua jurnalis, Kekerasan Pascakudeta Terus berlanjut

- 22 Agustus 2021, 13:11 WIB
ILUSTRASI/ kekerasan pasukan keamanan Myanmar
ILUSTRASI/ kekerasan pasukan keamanan Myanmar /Dok.Reuters/

SUKOHARJOUPDATE - Aksi kekerasan terhadap jurnalis di Myanmar masih terus dilakukan oleh Pemerintah militer negara tersebut.

Sejak kudeta yang dilakukan oleh junta militer terhadap pemerintahan Myanmar yang sah, situasi di Myanmar masih dipenuhi dengan ketidakstabilan dan penentangan terhadap pemerintahan junta.

Kekerasan terus saja terjadi di Myanmar. Termasuk terhadap kalangan jurnalis.

Baca Juga: Menegangkan, Detik-Detik Evakuasi 26 WNI Keluar Afganistan, Pesawat Militer TNI AU Sempat Tertahan di Kabul

Seperti yang dikutip sukoharjoupdate.com dari Antara, diberitakan televisi milik militer Myanmar melaporkan Kolumnis untuk situs berita Frontier Myanmar serta komentator di radio Voice of America, Sithu Aung Myint, dan seorang pekerja lepas yang bekerja untuk layanan berita BBC Burma, Htet Htet Khine, ditangkap pada 15 Agustus, menurut berita yang disiarkan Myawaddy TV.

Reporter radio Voice of America itu telah didakwa dengan tuduhan penghasutan dan penyebaran informasi palsu pada unggahan media sosial, yang menurut laporan Myawaddy, dinilai telah mengkritisi junta, mendesak orang-orang untuk bergabung dalam aksi mogok, dan mendukung gerakan-gerakan oposisi yang dilarang.

Sedangkan jurnalis yang juga ikut ditangkap bersama Sithu Aung Myint, Htet Htet Khine, ia dituduh telah menyembunyikan Sithu Aung Myint, yang telah dianggap sebagai seorang buronan tersangka kriminal.

Baca Juga: Resmi, Ismail Jabat PM Malaysia Ke-9 Gantikan Muhyiddin yang Mengundurkan Diri

Tak hanya itu, Khine juga dituduh bekerja untuk dan mendukung pemerintah bayangan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional.

Halaman:

Editor: Bramantyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah