Jadi Pintar! Kupas Tuntas Popcorn Berdasarkan Pandangan Sains, Mulai Mekanisme Kerja hingga Faktor-Faktornya

- 9 Februari 2024, 14:15 WIB
Mengupas tuntas tentang popcorn dari pandangan sains
Mengupas tuntas tentang popcorn dari pandangan sains /Pixabay/JillWellington.

BERITASUKOHARJO.com - Siapa yang tidak mengenal popcorn? Ini adalah salah satu santapan ringan yang biasa diperjualbelikan di bioskop sebagai pelengkap sambil menikmati film yang ditayangkan.

Popcorn berasal dari jagung khusus yang nantinya ketika dipanaskan dengan suhu tertentu, maka akan meletup dan mengembang. 

Nah, rupanya dari pandangan sains, popcorn ini cukup menarik. Bahasan sains bukan hanya seputar mekanisme kerja popcorn saja, tetapi juga seputar berbagai faktor yang dapat memengaruhi wujud dan letupan popcorn itu sendiri.

Dalam kesempatan ini, BeritaSukoharjo.com akan membantu merangkum hasil penelitian ilmuwan yang mengupas tuntas berbagai aspek dari jajanan popcorn.

Baca Juga: Lee Seung Gi Resmi Jadi Ayah, Simak! Ini Dia Kilas Balik Drama Populer yang Pernah Dibintanginya

Cara Kerja Popcorn dan Bedanya dengan Jagung Biasa

Biji popcorn mengandung air di dalamnya. Air yang terperangkap akan berubah menjadi uap dan menimbulkan tekanan yang akan memperluas bentuknya sehingga terlihat mengembang.

Warna putih pada popcorn yang telah mengembang berasal dari tepung atau pati yang sebelumnya digunakan sebagai cadangan makanan.

Pada umumnya, segala jenis jagung memiliki tiga bagian struktural utama, yaitu pericarp, germ, dan endosperm.

Dikutip dari penelitian Hosenet, Zeleznak, dan Abdelrahman tentang Mekanisme Letupan Popcorn (1983), biji popcorn memiliki 2 jenis pericarp (lapisan luar), yaitu tebal dan tipis.

Baca Juga: Libur Panjang Februari 2024! Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Bisa Jadi List Nonton di kala Liburan

Pericarp tebal berada di bagian bawah atau pangkal biji, sedangkan pericarp tipis berada di ujung biji yang lebih runcing.

Melansir differencebetween.info, perbedaan jagung biasa dengan popcorn dapat ditemui pada struktur lapisan luarnya. 

Uap air di dalam popcorn akan keluar melalui pericarp yang tipis. Adanya pericarp tebal menyebabkan jalur keluar uap air pada popcorn cukup terbatas. 

Lain halnya dengan jagung biasa memiliki lapisan yang lebih lunak dan memiliki banyak pori. Ketika dipanaskan, uap air di dalamnya dengan mudah menguap dari segala sisi jagung.

Baca Juga: Kue Keranjang Khas Tahun Baru Imlek! Begini Makna dan Sejarahnya dari Sisi Legenda Asli Etnis Tionghoa

Itulah sebabnya kemudian popcorn akan terbentuk disertai dengan suara letupan. Berbeda dengan jagung biasa yang tidak bisa mengembang ataupun membuat letupan.

Aspek-Aspek yang Memengaruhi Popcorn

Pericarp memiliki kontribusi secara langsung pada proses peletupan popcorn. Ia berfungsi sebagai wadah yang menampung endosperm (bagian jagung yang berisi tepung/pati) dan menahan uap air sehingga tercipta tekanan yang kuat.

Sel endosperm rupanya juga dapat mempengaruhi letupan dan perluasan biji popcorn. Pada umumnya, endosperm jagung terdiri dari dua jenis, yaitu translucent endosperm (tembus pandang) dan opaque endosperm (buram).

Translucent endosperm mengandung butiran pati berstruktur poligonal yang tersusun rapat, sedangkan opaque endosperm mengandung butiran-butiran bulat yang besar dan halus yang cukup berjarak antar satu sama lain.

Baca Juga: Resep Suan Cai Yu ala Chef Devina Hermawan, Cocok Banget Jadi Menu Musim Hujan!

Popcorn memiliki struktur translucent endosperm, sedangkan jagung biasa memiliki struktur opaque endosperm. 

Richardson dalam Hosenet dkk (1983), menemukan bahwa gen yang menginduksi opaque endosperm mampu menghambat ekspansi normal.

Dari situ dapat dikatakan bahwa perubahan signifikan secara visual pada endosperm dapat mempengaruhi kualitas letupan.

Berdasarkan penelitian Hosenet dkk (1983), jika sebuah biji popcorn memiliki berat 30 mg dan mengandung 14 persen air, maka 9,5 persen air akan berubah menjadi uap. 

Baca Juga: Tak Hanya Ria Ricis! 4 Artis Ini Juga Ternyata Baru Saja Menjalankan Ibadah Umroh, Tebak Siapa?

Kelembapan atau kandungan air pada biji popcorn turut mempengaruhi letupan yang dihasilkan. Pada tingkat kelembapan rendah (9,2 hingga 9,2 persen), tidak terjadi pemuaian sempurna akibat tekanan uap yang dihasilkan kurang besar.

Kegagalan letupan pada popcorn juga terjadi jika tingkat kelembapannya tinggi (13-17 persen). Dalam kondisi tersebut, pericarp akan melemah sehingga pelepasan tekanan uap air akan terjadi lebih awal. 

Dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan letupan popcorn yang sempurna, kelembapan biji tidak boleh terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

Itulah pembahasan mengenai popcorn dari pandangan sains. Setelah membaca artikel ini, pandanganmu terhadap popcorn yang kamu makan ketika menonton film akan berubah. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah