Di tangan anak muda, ungkap Paryono, inovasi di sektor pertanian bisa dilakukan dengan cara kekinian, serta memanfaatkan teknologi informasi yang banyak dikuasai kaum milenial.
Ketua MPC PP Karanganyar Disa Ageng Alifven mengatakan dirinya ingin agar organisasi kepemudaan yang dipimpinnya ini tidak malu menjadi petani. Meski begitu, ungkap Disa, bukan berarti petani Milinial itu hanya sekedar mengolah lahan semata.
Baca Juga: Menguak Terowongan Kuno di Desa Sabrang Lor Klaten, Dugaan Kuat Peninggalan Belanda
Namun melainkan petani Milinial bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang bisa diterapkan untuk menggarap lahan.
"Jadi tidak pasrah pada tengkulak untuk memasarkan hasil panen,"ujarnya.
Dia menambahkan, Petani Milenial PP dirintis di dua lokasi. Yakni di Desa Waru dengan fokus penanaman padi, serta di Ngargoyoso untuk petani porang.
Baca Juga: Sempat Kritik Jokowi 'King Of Lips Servis' BEM UI Lontarkan Kritikan Singgung Soal Kebebasan
"Ada 25 anggota petani milenial di desa tersebut yang sudah menjalankan profesi itu dengan segala pernik teknologinya. Karena itu diharapkan itu menjadi embrio untuk kebangkitan pertanian di Karanganyar,"pungkasnya. ***.