Petani Tembakau di Klaten Tolak Cukai Naik

- 29 Agustus 2021, 00:07 WIB
Ketua APTI Klaten Kadarwati, menolak pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau naik pada tahun 2022
Ketua APTI Klaten Kadarwati, menolak pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau naik pada tahun 2022 /Sukoharjoupdate/Kinan Riyanto

SUKOHARJOUPDATE - Ratusan petani tembakau di Klaten, Jawa Tengah menolak pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) naik. Karena tidak berdampak positip pada nasib petani tembakau.

Hal ini diungkapkan Ketua Asosiaasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten, Jawa Tengah, Kadarwati, Sabtu 28 Agustus 2021.

Kadarwati menjelaskan, anggota APTI Klaten ada sekitar 300 petani. Apabila cukai hasil tembakau dinaikkan, kemasan rokok akan menjadi kecil namun tidak diikuti harga jual tembakau di kalangan petani.

Baca Juga: Tahun Depan Tarif Cukai Hasil Tembakau Direncanakan Naik

Dalam hal ini, Kadarwati yang juga anggota DPRD Propinsi Jateng Komisi B yang berurusan dengan dunia pertanian, pemerintah harus hadir melindungi petani tembakau.

Yaitu harus dilindungi dari sisi kerugiannya bila gagal panen ada asuransinya, dilindungi dari segi kesehatannya dan kemitraan perdagangan jual beli juga harus dibantu.

"Sehingga petani tembakau tenang, tidak khawatir lagi harga dipermainkan pasar,"harap Kadarwati.

Baca Juga: Akselerasi Vaksin di Solo Paragon Ditutup, 10.060 Warga Sukses di Vaksin

Klaten dikenal banyak kalangan, sebagai penghasil jenis tembakau terbaik. Dalam satu musim panen, Klaten bisa menghasilkan 20 ton tembakau basah per hektarnya bila cuaca mendukung.

Halaman:

Editor: Kinan Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah