Menko Airlangga Lepas 800 Ton Biji Kakao Sulawesi Tengah ke Negeri Jiran Malaysia

- 27 Agustus 2021, 14:56 WIB
ILUSTRASI KAKAO.
ILUSTRASI KAKAO. /DOK. PIXABAY/

PT Olam Indonesia merupakan eksportir terbesar komoditas kopi robusta, arabica dan produk kakao di Sulawesi Tengah yang membeli kakao, kopi, sawit, pala, dan lada dari lebih dari 400.000 petani dan mempekerjakan 1.400 pegawai serta lebih dari 1.150 pekerja musiman pada daerah yang dekat dengan supplier di Sumatera Utara, Jawa, dan Sulawesi.

Pemerintah telah menetapkan empat provinsi di Sulawesi sebagai produsen utama kakao nasional. Keempat provinsi itu adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Baca Juga: Kementan Cetak 2.000 Petani Milenial dan Andalan Nasional

Di empat provinsi ini, sudah sejak lama bergelut dengan komoditas kakao sehingga lebih potensial dikembangkan sebagai sentra pengembangan kakao berikut industri pengolahannya.

Selain juga didukung dengan kondisi alam beriklim tropis yang dibutuhkan bagi tanaman budidaya kakao.

Pada 2020, keempat provinsi tersebut masih tercatat sebagai provinsi penghasil kakao tertinggi yakni Sulawesi Tengah sebanyak 127,3 ribu ton, Sulawesi Tenggara sebanyak 114,9 ribu ton, Sulawesi Selatan sebanyak 103,5 ribu ton dan Sulawesi Barat sebanyak 71,3 ribu ton.

Baca Juga: Aquarium Ban Bekas Cantik (Aquabantik) Klaten, Maju ke Krenova Tingkat Jateng

Komoditi kakao menjadi primadona petani di Provinsi Sulawesi Tengah, utamanya di Kabupaten Sigi.

Pemerintah juga menetapkan lima desa yang sebagai sentra pengembangan komoditas perkebunan khususnya kakao organik, yakni Desa Berdikari, Desa Karunia, Desa Bahagia, Desa Sintuwu dan Desa Petimbe.

Adapun pada 2020, produksi kakao nasional sebanyak 713 ribu ton dengan luas areal kakao 1.528 Ha dan produktivitas 706 kg per Ha.

Halaman:

Editor: Bramantyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah