Perluas Pasar, UMKM Batik Girilayu Harus Berani Berinovasi

5 Oktober 2021, 18:54 WIB
Batik asli Karanganyar mampu bersaing dipasar ekspor /Dok.Diskominfo Karanganyar

SUKOHARJOUPDATE - Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto meminta pembatik di Desa Girilayu untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk batik. 

Salah satunya dengan melakukan diversifikasi yaitu membuat produk-produk turunan batik seperti sarung bantal, suvenir atau cinderamata, pernak-pernik aksesori berbahan batik.  

"jadi bukan hanya kain batiknya saja yang menjadi andalan, namun juga bisa diarahkan menjadi oleh-oleh khas Girilayu," jelasnyas aat memberikan arahan dalam Pembukaan Pelatihan Diversifikasi Produk UMKM di Balai Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Selasa

Baca Juga: Rambah Tempat Kuliner Malam, Polres Sukoharjo Buka Gerai Vaksinasi

Sementara itu Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Solo, Nugroho Joko Prastowo, menambah batik adalah salah satu warisan budaya ikonik Indonesia yang mendunia.

Produk batik dari Indonesia sudah banyak yang dipakai banyak tokoh dan artis kenamaan dunia. Bahkan batik juga menjadi suvenir atau cinderamata untuk para tamu kenegaraan dari berbagai dunia. 

“Selain menjadi branding Indonesia, batik juga memiliki potensi ekspor tinggi," ungkap Nugroho Joko Prastowo.  

Baca Juga: Nasabah KSP Sejahtera Bersama Klaten Utara Kesulitan Mencairkan Tabungannya

Terbukti dengan tumbuhnya ekspor batik di masa pandemi cukup baik. Dimana pertumbuhan nilai ekspor batik ini disebabkan oleh semakin banyaknya diversifikasi produk batik. 

"Adanya potensi itulah industri kerajinan dan batik harus didukung sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi penopang agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” lanjut Nugroho.

Ditambahkan Nugoho,  Kantor Perwakilan BI Solo di tahun 2021 ini memiliki Program Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Berbasis Kelompok Subsistence Paguyuban Batik Giriarum Girilayu di Karangnyar. 

Baca Juga: Pangdam IV/Diponegoro : Serbuan Vaksin TNI Polri Lancar

"Program ini bersinergi dengan Pemkab Karanganyar dan Rumah Zakat sebagai implementing partner," lanjutnya.

Program UMKM Subsistence tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan dan peningkatan literasi keuangan. 

Sehingga masyarakat Girilayu dapat lebih mandiri karena saat ini sebagian besar masih menjadi penerima Program Bantuan Sosial dari Pemerintah dan masih mengandalkan upah atau jasa membatik. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Semangati Para OTG di Isoter GOR Gelarsena Klaten

“Program UMKM Subsistence juga merupakan pilot project Bank Indonesia dan baru diterapkan di 8 (delapan) wilayah se-Indonesia termasuk di Karanganyar," pungkasnya.***

Editor: Dita Arnanta

Tags

Terkini

Terpopuler