Kebo Bule Keraton Surakarta Terjangkit PMK, Kirab Malam 1 Suro Terancam Tanpa Cucuk Lampah

- 21 Juli 2022, 23:07 WIB
Kebo Bule Keraton Surakarta Keturunan Kiai Slamet saat Kirab 1 Suro Beberapa waktu lalu.
Kebo Bule Keraton Surakarta Keturunan Kiai Slamet saat Kirab 1 Suro Beberapa waktu lalu. /Instagram @soloissolo

BERITASUKOHARJO.com - Menyusul meninggalnya Apon, Kebo Bule atau kerbau keraton Surakarta keturunan Kiai Slamet, karena terjangkit PMK, Kamis 21 Juli 2022.

Serta tujuh kebo bule atau kerbau keturunan Kiai Slamet lainnya yang saat ini juga tengah terjangkit PMK, Kirab 1 Suro keraton Surakarta terancam tanpa disertai oleh "cucuk lampah" kebo bule seperti tradisi selama ini.

Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari dinas terkait yang telah melakukan pemeriksaan, seperti yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Dewan Adat keraton Surakarta, Gusti Moeng kepada wartawan, Kamis malam 21 Juli 2022.

Baca Juga: Resep Rolade Daun Singkong, Cemilan dan Lauk Modal Murah Rasa Istimewa!

"Setelah dilihat semua sama dokter dari Dinas Peternakan, ternyata betul ke tujuh kerbau tersebut terkena PMK. Ketujuh kerbau tersebut selama ini merupakan tim inti Kirab 1 Suro. Dengan begitu tadi rekomendasi dari dinas, meskipun untuk ke manusia ini tidak apa-apa, tetapi untuk ke hewannya tidak di rekomendasikan" jelas Gusti Moeng, Kamis 21 Juli 2022.

Selama ini keberadaan kebo bule sudah menjadi bagian dari cagar budaya di keraton Surakarta yang telah dilestarikan sejak masa PB II, selain itu kebo bule juga merupakan ikon keraton Surakarta yang kehadirannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat saat kirab malam 1 Suro.

Baca Juga: Modal 5 Bahan Ini Saja, Resep Bola-Bola Pisang Isi Coklat Lumer Enak Luar Biasa, Cocok Untuk Cemilan

Kini, dengan kondisi tujuh kebo bule yang tengah terjangkit PMK, dan kirab malam 1 Suro akan berlangsung sekitar seminggu kedepan, kemungkinan besar kirab 1 Suro akan tanpa keberadaan ikon cucuk lampah tersebut.

"Memang beberapa kerbau lainnya dalam kondisi sehat, dan baru besok akan diambilkan vaksin ke Semarang, sehingga bisa segera divaksin. Tetapi dari (beberapa kerbau) yang masih sehat tersebut, selama ini belum pernah ikut kirab, sehingga srati (pawang) juga tidak berani, karena harus berjalan lama dalam waktu 3 jam dan berada di tengah keramaian" ungkap Gusti Moeng, Kamis 21 Juli 2022.

Halaman:

Editor: Choirul Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x