Usman adalah warga Ngawi, Jawa Timur. Dirinya mengaku rutin ke lokasi pertapaan.
Kadang sendiri atau juga mengantarkan seorang tamu yang ingin melakukan ritual. Biasanya waktu yang ramai untuk datang ke Pringgondani pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.
"Selama Suran (bulan Suro) sini penuh pengunjung," ucap Usman.
Baca Juga: 3 Tahun Kabupaten Karanganyar Dipimpin Juliyatmono-Rober, Ini Masukan Sekretaris Dewan Syuro PKB
Mereka, lanjut Usman biasanya berendam di sendang Gedang, Sendang Temanten, sendang Kauripan yang lokasinya tidak jauh dari pertapaan Pringgondani.
Kondisi air sangat dingin. Namun bagi mereka yang memiliki niat tertentu, dinginnya air tidak menjadi halangan untuk melakukan ritual tersebut.
"Biasanya mereka yang datang kesini karena ada tujuan tertentu. Seperti kenaikan pangkat, jabatan lurah hingga calon wakil rakyat banyak yang datang ke Pringgondani," jelas Usman.
Baca Juga: Banjir Landa Kota Padangsidimpuan, Satu Rumah Hanyut
Terlihat dari jauh ada air terjun tersebut dengan 2 tingkat air terjun serta tinggi lebih dari 100 m, air terjun ini jauh lebih tinggi dan lebih spektakular dari pada Air Terjun Grojogan Sewu yang lebih dulu dikenal.
Para peziarah yang datang biasanya mandi di sendang sebagai puncak ritual mereka pada tengah malam.