Gunung Kemukus, Cerita Rakyat Turun Temurun Kisah Pangeran Samudra dan Ontrowulan

SUKOHARJOUPDATE - Entah siapa yang pertama kali menyebarkan cerita apabila ngalab berkah ke makam Pangeran Samudra harus melakukan ritual bertolak belakang dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pada awalnya makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus adalah lokasi ziarah rohani.

Sebenarnya praktik terselubung yang berkedok tradisi ritual seperti itu yang selama ini berlangsung di Gunung Kemukus karena ada kesalahan persepsi atau pemahaman terkait ritual ziarah di makam Pangeran Samudro.

Konon cerita rakyat, ritual sensasi di Gunung Kemukus ini terjadi dikarenakan bagian dari sumpah Pangeran Samudra dari Kerajaan Majapahit sebelum meninggal.

Baca Juga: Begini Progres Terbaru Mega Proyek Pembangunan Masjid Agung Karanganyar

Saat itu Pangeran Samudra jatuh cinta kepada ibunya sendiri yaitu Dewi Ontrowulan. Ayahanda Pangeran Samudro yang sudah mengetahui hubungan terlarang ibu dan anak, murka dan mengusir putranya.

Mengetahui anak kandung yang juga kekasihnya diusur, Ontrowulan rindu berat dan akhirnya menyusul Pangeran Samudra ke Gunung Kemukus. Singkat cerita, ibu dan anak yang tengah dilanda asmara itu hendak melepas rindu. Namun belum sempat terjadi, keduannya dipergoki masyarakat. Samudra dan ibunya dirazam hingga meninggal dunia.

Salah satu warga yang dianggap paham tentang Gunung Kemukus, Suparno menjelaskan, cerita rakyat itulah yang berkembang tentang ritual kenikmatan dengan orang lain yang bukan pasangannya untuk mendapatkan apa yang diharapkan oleh peziarah terlanjur menjadi budaya yang sulit dihilangkan.

Baca Juga: Tanah Longsor di Kota Gunungsitoli Sumut, Satu Meninggal Dua Luka Berat

Berbagaai upaya untuk meluruskan tradisi berziarah yang benar kepada para pengunjung terkait prosesi ziarah di Gunung Kemukus.