Network
SUKOHARJOUPDATE- Seorang ibu muda berinisial ASR (25) asal Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo harus berurusan dengan polisi lantaran diduga telah menipu sejumlah korban dengan modus investasi usaha gas yang ternyata bodong.
Perbuatan penipuan yang dilakukan ASR dengan alasan karena terdesak memenuhi biaya hidup sehari-hari ini, harus berakhir dibalik jeruji besi sel tahanan Polres Sukoharjo.
Bermula dari postingan ASR di sosial media Instagram menawarkan investasi usaha gas yang dirintisnya kepada masyarakat. Bagi yang tertarik maka dimasukan dalam grup WhatsApp Investasi ASR (Arisan Solo Raya).
Baca Juga: Raih Opini WTP Kali ke-6 dari BPK, Pemkab Sukoharjo Diganjar Piagam Penghargaan Menteri Keuangan
Kepada para korban, ASR menjual investasi perslot seharga Rp.350.000 dengan iming-iming keuntungan per delapan hari senilai 43%, yaitu untuk
pembelian per slot seharga Rp.350.000 akan dikembalian pada hari ke delapan senilai Rp.500.000.
Namun dalam perjalanannya, para peserta yang menjadi korban sadar bahwa investasi tersebut hanya sebuah kedok ASR untuk melakukan penipuan agar bisa menghimpun dana dari para korban.
"Peserta investasi mulai curiga karena saat berupaya menagih dana mereka, yang bersangkutan selalu beralasan hingga akhirnya menghilang melarikan diri. Diantara korban kemudian lapor polisi," kata Wakapolres Sukoharjo, Kompol Teguh Prasetyo saat rilis ungkap kasus, Selasa 19 Oktober 2021.
Baca Juga: Tak Sampai Semenit, 15 Rumah Warga di Tasikmadu Karanganyar Rusak di Terjang Angin Puting Beliung
Data sementara korban investasi bodong yang berhasil dihimpun oleh Sat Reskrim Polres Sukoharjo ada 14 orang atau member. Mereka rata-rata dari Sukoharjo dan sekitarnya.
