Spektrum autisme memiliki karakteristik unik yang tidak perlu didiskriminasi karena penyandang kondisi ini hanya berbeda dalam hal variasi neurologis sehingga memungkinkan mereka tetap berada dalam spektrum normal.
Artinya, orang yang autis bisa menikmati hidup seperti kebanyakan orang dengan peluang yang sama, partisipasi yang setara dan turut andil dalam kegiatan masyarakat.
Spektrum autisme memiliki ciri-ciri tentang interaksi sosial yang unik, cara belajar yang luar biasa, fokus yang tajam terhadap bidang pelajaran tertentu dan punya rutinitas sendiri terhadap minatnya.
Ciri lain juga menunjukkan adanya komunikasi yang khas dan mempunyai cara sendiri untuk memproses informasi yang bersifat sensorik.
Namun, Hari Kesadaran Autisme Sedunia diharapkan bisa mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penyandang autisme dan kondisi perbedaan neurologis manusia.
Selain untuk edukasi, tujuan dari perayaan 2 April ini adalah untuk melindungi dan menjamin hak asasi manusia dan kebebasan dasar kepada seluruh penyandang disabilitas terutama autisme.***