Cerita Kelam di Balik Lagu Genjer-Genjer, Lagu yang Dulu Sangat Ditakuti di Zaman Orba, Kini Viral Di TikTok!

- 29 September 2022, 21:48 WIB
Mengapa Lagu Genjer Genjer Identik Dengan PKI?
Mengapa Lagu Genjer Genjer Identik Dengan PKI? /Youtube Pegawai jalanan, Jurnal Genjer Genjer/

BERITASUKOHARJO.com - Bagi generasi yang lahir setelah tahun 1965 mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang lagu Genjer-genjer.

Namun, belum lama ini lagu Genjer-genjer ini mulai dikenal kembali oleh generasi muda setelah sempat viral di Tiktok dan diberbagai platform media sosial yang lain.

Dalam berbagai video viral di TikTok yang mengangkat lagu Genjer-genjer ini, tampak reaksi dan ekspresi beragam dari orang-orang tua yang diperdengarkan lagu ini.

Mayoritas dari mereka terlihat kaget, takut, dan tidak suka saat lagu Genjer-genjer diperdengarkan pada mereka.

Baca Juga: Ide Jualan Laris Manis, Roti Goreng Isi Coklat yang Lumer, Cemilan Enak, Super Menul dan Krispi!

Lagu Genjer-genjer bagi orang-orang tua yang sempat merasakan hidup di tahun 1960an, memang begitu terdengar menakutkan dan mencekam.

Apa pasal? Ternyata lagu ini selepas Gerakan 30 September 1965 telah dicekal dan dianggap berbahaya karena latar belakang ideologi PKI yang sering menjadikan lagu ini sebagai lagu propaganda mereka.

Alhasil siapapun yang berani menyanyikan lagu ini secara terbuka di masa Orde Baru, pasti akan ditangkap.

Dilansir oleh BeritaSukoharjo.com dari kanal YouTube JinggLang Channel, lagu Genjer-genjer berasal dari dolanan di Banyuwangi, dan digubah syairnya oleh Muhammad Arief, seorang seniman Banyuwangi, pada sekitar tahun 1940an awal.

Baca Juga: Misteri Sejarah Lagu Genjer-Genjer, Lagu Propaganda PKI yang Terlarang dan Dianggap Berbahaya!

Syair lagu Genjer-genjer menggunakan bahasa Osing, yang merupakan bahasa asli rakyat Banyuwangi.

Gubahan Muhammad Arief ini bermaksud untuk menceritakan tentang kemiskinan yang dirasakan rakyat pada masa penjajahan Jepang.

Dalam perkembangannya lagu ini semakin populer sejak dinyanyikan penyanyi terkenal pada masa itu seperti Lilis Suryani dan Bing Slamet.

Namun Muhammad Arief tentu tak pernah membayangkan jika lagu yang diciptakannya menjadi malapetaka di kemudian hari, saat penjajahan Jepang justru telah berakhir.

Setelah terjadinya peristiwa berdarah G30S PKI yang gagal mengkudeta pemerintahan, lagu Genjer-genjer pun dicekal dan dilarang untuk dinyanyikan oleh penguasa Orde Baru.

Baca Juga: Wisata Budaya ke Candi Kedulan, Sembari Wisata Kuliner dan Cycling

Siapapun yang berani menyanyikan atau mempopulerkan lagu tersebut, pasti akan ditangkap.

Tak jauh beda dengan nasib pencipta lagunya, Muhammad Arief pun ditangkap oleh Corp Polisi Militer, karena dianggap ikut bergabung dengan PKI dengan masuk dan menjadi anggota LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang berafiliasi dengan PKI.

Berdasarkan penuturan anak dari Muhammad Arief yang bernama Sinar Samsi, dampak dari peristiwa G30S PKI rumah Ayahnya akhirnya dihancurkan warga, dan Ayahnya pun ditangkap.

Tragisnya, hingga hari ini Muhammad Arief tidak diketahui nasibnya, dan tidak diketahui juga dimana kuburannya.

***

Editor: Klara Delviyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x