Gusti Moeng selaku ketua LDA dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa Kur'an Jawi merupakan hasil kerja Paku Buwono X yang terinspirasi dari kerja Paku Buwono IV yang sebelumnya menciptakan Serat Wulangreh yang merupakan inti saripati dari kitab Al Quran.
Kemudian oleh Paku Buwono X semakin diperjelas dengan membuat sebuah terjemahan Al Quran dengan bentuk tembang Jawa yang mudah dimengerti masyarakat Jawa sehingga bisa diamalkan dengan mudah juga.
Baca Juga: Resep Rahasia Cemilan Risol Mayo Keju yang Gurih dan Krispi, Dijamin Anti Sobek
Gusti Moeng menceritakan bahwa dalam proses ini mereka bermitra dengan Kementerian Agama dan para ahli.
Proses penerbitan kembali Kur'an Jawi ini dimulai sejak 6 tahun lalu, tetapi baru berhasil di tahun ini karena adanya permasalahan di Kementerian Agama ketika itu, sehingga proses menjadi agak tersendat.
Sementara itu, terkait harapan yang ingin diraih dalam tahun baru Jawa dan sekaligus tahun baru Islam ini, Gusti Moeng berharap di tahun seluruh masyarakat, keraton dan bangsa serta negara dapat semakin mendapat limpahan kebaikan serta berkah dari Allah.
"Harapan kami, semoga semua yang bekerja untuk kelestarian kebudayaan keraton diberi kekuatan iman. dan segera keadaan keraton pulih, semua penyakit, semua halangan, semua orang-orang yang tidak baik untuk keraton segera disingkirkan oleh Allah, dan yang paling utama adalah untuk negara kita semoga bisa semakin memakmurkan rakyatnya" ungkap Gusti Moeng kepada wartawan seusai kegiatan, Jumat 29 Juli 2022.***