Tradisi Malam Ukir Inai Dalam Masyarakat Aceh

- 1 Mei 2022, 04:34 WIB
/tangkap layar instagram @ukir_inai_terengganu

BERITASUKOHARJO.com-Malam berinai atau dalam bahasa Aceh lebih di kenal “boh gaca”. Semua pengantin di Aceh tidak akan melewatkan tradisi ini sebelum hari pesta.

Inai dilukis di tangan dan kaki mempelai dengan motif Yang diinginkan pengantin. Biasanya ramai yang minta motif pintu Aceh.

Tradisi ukir inai dimulai ketika hendak melangsungkan pernikahan. Inai diukir 3 malam sebelum hari pesta atau dalam bahasa Aceh di sebut dengan duek sandeng.

Baca Juga: 2 Ciri Pengusaha Kecil Yang Berhasil

Menurut informasi yang didapatkan di lapangan, tradisi inai bertujuan untuk menambah pesona pada mempelai. Dengan menampilkan ciri khas daerah Aceh.

Tradisi inai dipengaruhi oleh budaya India dan Arab pada zaman dulu dan masih bertahan hingga sekarang. Ina yang diukir berasal dari daun yang sudah ditumbuk hingga halus.

Sama sekali tidak berefek negatif pada tangan dan kaki si pemakai, jadi bebas mau pakai kapan saja, aman. Bahkan, daun Inai dikenal banyak manfaat bagi kesehatan.

Inai diukir oleh penduduk setempat atau gadis desa sekitar rumah. Mereka sengaja meramaikan rumah mempelai serta bertujuan mendoakan kesuksesan acara nanti.

Ukiran Inai juga diperuntukkan untuk pasangan laki-laki, perbedaannya tidak diberi motif, biar tidak berkesan feminin. Jangka waktunya juga sama seperti pengantin wanita.

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x