Misteri Sejarah Lagu Genjer-Genjer, Lagu Propaganda PKI yang Terlarang dan Dianggap Berbahaya!

29 September 2022, 21:19 WIB
Cuplikan lirik Genjer-Genjer /YouTube RJL 5 - Fajar Aditya

BERITASUKOHARJO.com - Pernahkah Anda mendengar lagu Genjer-Genjer? Lagu ini dianggap lagu PKI dan paling "diharamkan" untuk diputar pada saat Orde Baru berkuasa.

Lagu Genjer-Genjer ini terlarang dan dianggap berbahaya karena kerap digunakan untuk propaganda PKI pada masa pemerintahan Orde Lama.

Terlepas dari masalah politik yang ada di belakang lagu ini, sebenarnya lagu Genjer-Genjer adalah karya seni yang cukup bagus.

Baca Juga: Wisata Budaya ke Candi Kedulan, Sembari Wisata Kuliner dan Cycling

Nada lagu Genjer-Genjer ini cukup nyaman didengarkan serta liriknya yang mengandung cerita tentang susahnya rakyat sampai harus memakan sejenis gulma yang bernama genjer, yang lebih sering digunakan untuk pakan ternak.

Lagu Genjer-Genjer ini memiliki sejarah yang panjang hingga menjadi lagu yang dilarang untuk diputar.

Lagu yang diciptakan oleh Muhammad Arief pada awal tahun 40-an ini sebenarnya adalah sebagai bentuk sindiran pada kemiskanan rakyat di masa penjajahan Jepang.

Baca Juga: Pantas Pembeli Antri Ternyata Cemilan Ini Enak Banget, Modal 1 Bungkus Mie Instan Jadi Ide Jualan Laris Manis!

Lagu ini cukup terkenal pada masa itu, bahkan lagu ini seolah menjadi lagu perjuangan rakyat miskin yang tertindas oleh kekejaman penjajahan Jepang.

Sebuah lagu yang menggambarkan kesengsaraan rakyat yang hanya bisa mengambil genjer untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Setelah kemerdekaan Indonesia, lagu Genjer-Genjer menjadi sangat populer setelah dibawakan oleh banyak penyanyi dan disiarkan di RRI.

Pada tahun 1960-an lagu ini sangat populer saat dibawakan oleh Lilis Suryani dan Bing Slamet.

Baca Juga: Irit Minyak tapi Rasa Super Enak, Bumbu Pedas Manis Meresap hingga ke Dalam Tempe, Pasti Bikin Boros Nasi!

Oleh karena lagu ini sangat terkenal dan telah dianggap sebagai lagu yang menyimbolkan perjuangan rakyat jelata, terlebih karena irama musiknya yang enak didengar, maka banyak orang yang senang menyanyikannya, termasuk pula orang-orang PKI.

PKI memang senantiasa mengidentikkan partainya sebagai partai perjuangan bagi buruh dan tani.

Kepopuleran lagu ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia untuk berkampanye.

Baca Juga: Ide Jualan Puding Cantik Hanya Bahan Roti Tawar dan Santan, Ini Resep Rahasianya

Bahkan kemudian pada masa demokrasi terpimpin, PKI yang terus melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas kerap menggunakan lagu yang menggambarkan penderitaan rakyat ini menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan acara yang diadakan PKI.

Lagu ini semakin populer di kalangan akar rumput. Begitu lekatnya lagu ini dengan PKI sehingga orang-orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai lagu PKI, maka stempel sebagai lagu komunis pun terus melekat.

Bahkan pada tahun 1964 DN Aidit mengklaim bahwa lagu Genjer-genjer sebagai lagu mars PKI.

Baca Juga: Ini Bukan Tahu, tapi Sayur Krecek Kuah Santan, Lauk Makan Ekonomis Super Gurih dan Creamy

Lalu, lapan lagu ini menjadi lagu yang terlarang untuk dinyanyikan?

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari berbagai sumber, Genjer-Genjer diharamkan oleh Pemerintah Orde Baru. Setelah peristiwa G30S PKI lagu Genjer-Genjer dicekal oleh rezim Orde Baru.

Padahal lagu ini diciptakan pada awal tahun 1940-an dengan tujuan menyindir penjajah Jepang yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia.

Lagu Genjer-Genjer ini menjadi terlarang setelah tahun 1965 karena lagu ini dikaitkan dengan pembunuhan para jenderal dalam peristiwa G30S PKI.

Baca Juga: Uhlala Enaknya Tahu Dimasak dengan Bumbu Pedas Gurih Meresap Ini, Simple tapi Bakal Bikin Nasi di Rumah Ludes!

Hal ini juga digambarkan dalam film pengkhianatan G30S PKI besutan sutradara Arifin C Noer.

Dalam film ini digambarkan para anggota GERWANI dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu Genjer-Genjer di Lubang buaya saat para jenderal diculik, diinterogasi, dan disiksa.

Apalagi sang pencipta lagu Gener-Genjer, Muhammad Arief, ikut bergabung dalam politik PKI.

Baca Juga: Ide Jualan Untung Melimpah, Resep Gorengan Bihun dan Tahu Sederhana tapi Lezat  

Muhammad Arief bergabung dengan Lekra, yaitu Lembaga Kebudayaan Rakyat yang berafiliasi dengan PKI.

Akhirnya nasib tragis pun menimpa lagu tersebut sehingga lagu Genjer-Genjer pun menjadi tabu, terlarang, dan tak boleh ditampilkan sama sekali.

Bahkan yang menyanyikannya pun bisa ditangkap. Kondisi ini terus berlangsung hingga tumbangnya rezim Orde Baru. ***

Editor: Nurulfitriana Ramadhani

Tags

Terkini

Terpopuler