Network
BERITASUKOHARJO.com - Kota gaib Saranjana sudah sejak lama menjadi legenda misterius bagi masyarakat Kota Baru Kalimantan Selatan.
Secara lahir Kota Gaib Saranjana diyakini berada pada sebuah bukit kecil, yang terletak di desa Oka Oka, kecamatan kota laut kelautan, kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Bukit yang berbatasan langsung dengan laut ini mempunyai pemandangan yang indah dan cocok dijadikan destinasi wisata.
Warga setempat meyakini jika kota gaib Saranjana adalah sebuah kota dengan peradaban maju.
Baca Juga: Resep Tumis Terong Kecap untuk Makan Malam, Sederhana, Enak dan Praktis, Wajib Cobain!
Bukan hanya dari warga setempat, para wisatawan pun banyak yang bersaksi pernah melihat aktifitas manusia di antara gedung-gedung pencakar langit di Kota Saranjana.
Namun ketika semakin didekati pemandangan berubah menjadi bukit yang hanya berisi rimbunnya pepohonan.
Menurut cerita yang beredar, warga dari penduduk kota Saranjana yang tak kasat mata ini memiliki fisik dan wajah yang sangat tampan dan cantik.
Namun ciri khas utama yang membedakannya dengan manusia biasa adalah, bahwa warga Saranjana tidak memiliki filtrum bibir, yaitu sebuah lekukan yang terdapat antara hidung dan atas bibir.
Baca Juga: Resep Pukis KFC ala Rumahan, Cemilan Viral di Kalangan Anak Muda, Enak Banget, Mirip Aslinya!
Banyak warga setempat atau wisatawan yang mengaku pernah memasuki kota gaib Saranjana tersebut, meskipun sejauh ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah.
Ada beberapa kisah misterius terkait Kota Saranjana ini. Untuk itu BeritaSukoharjo.com akan mengutip beberapa kisahnya dari kanal Youtube Angkasa Biru, dan mengisahkan ulang untuk Anda.
1. Pesanan Alat Berat yang Tak Ada Pemiliknya
Pemerintah Daerah Kota Baru, Kalimantan Selatan pada tahun 1980 pernah dikejutkan dengan kedatangan sejumlah alat berat dari Jakarta dengan tujuan kota gaib Saranjana.
Alat-alat berat tersebut dipesan dan didatangkan dari Jakarta, dan telah dibayar lunas oleh pemesannya.
Seluruh alat berat yang berharga miliaran tersebut dipesan oleh seseorang dengan alamat kota Saranjana.
Padahal di alam nyata, secara administratif kota Saranjana tak pernah ada dalam wilayah Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Kisah tentang pemesanan alat berat ini melegenda dari mulut ke mulut hingga saat ini.
2. Terdengar Suara-Suara di Malam Hari
Dari pengakuan warga setempat, kadang mereka bisa mendengar suara alunan musik atau kendaraan di sekitar bukit yang dikayakini kota Saranjana tersebut.
3. Pesanan Mobil Mewah dari Surabaya
Kisah ini juga sangat diingat oleh warga Kota Baru, dimana ada pesanan mobil-mobil mewah dari kota Saranjana, untuk penduduk kota Saranjana, yang tidak diketahui siapa pemesannya.
4. Kapal Ferry yang Mendadak Kosong
Dalam kisah kapal ferry yang menyangkut banyak penumpang dari Tanjung Serdang, Kota Baru.
Namun saat ferry merapat di pelabuhan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, mendadak penumpangnya menjadi sepi.
Penumpang kapal Ferry tersebut disinyalir adalah penumpang yang merupakan makhluk gaib dari Kota Saranjana.
Baca Juga: Resep Rahasia Telur Dadar Padang yang Tebal, Padat dan Tidak Amis, Kamu Wajib Tahu
5. Pengalaman Misterius Konser ADA band
Grup musik ADA band juga pernah mengalami hal misterius terkait kota gaib Saranjana ini.
Ketika itu mereka diundang untuk manggung di sebuah daerah terpencil di wilayah Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Daerah tersebut diyakini adalah kota Saranjana.
Peristiwa yang membuat misterius dan membuat merinding itu terjadi pada tahun 2005.
Pada saat itu tiket yang terjual sekitar 7000 atau 8000 lembar. Namun ketika konser berlangsung, jumlah penonton mencapai sekitar 14.000 orang.
Baca Juga: Rahasia Cara dan Tips Memasak Beras Merah untuk Pemula Diet, Jadi Nasi Merah Pulen dan Wangi!
Jika biasanya para penonton konser selalu ramai dan antusias, tapi sebagian besar penonton malah terlihat diam dan dingin, dan terkesan aneh.
Yang lebih mengagetkan bagi para personel ADA band adalah para penonton yang berjumlah puluhan ribu orang itu meninggalkan lapangan dengan begitu cepatnya. Padahal akses pintu masuk dan keluar hanya satu.
Hanya dalam hitungan beberapa saat lapangan pertunjukan mendadak hampir sepi, dan saat mereka keluar dari stadion pun tidak ada keramaian penonton yang berarti.***
