Memasuki Hari ke Delapan, Total Korban Meninggal Akibat Awan Panas Guguran Berjumlah 46 Jiwa

11 Desember 2021, 22:30 WIB
Kondisi daerah dilereng Gunung Semeru yang terpantau dari udara /BNPB

SUKOHARJOUPDATE - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang berada di bawah koordinasi Basarnas lebih memfokuskan pada pencarian di tiga sektor. Korban meninggal dunia per hari ini, Sabtu 11 Desember 2021, pukul 18.00 WIB, berjumlah 46 jiwa.

Tim SAR dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan warga ini terbagi ke dalam 4 grup.

Tiga grup memfokuskan pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga untuk evakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.

Baca Juga: Bertemu Gerindra, PKS Nostalgia Kebersamaan Kala Hadapi Koalisi Besar di Pilkada

Grup pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan, grup dua di daerah tambang Pasir H. Satuhan dan grup ketiga di Dusun Keboneli dan Kampung Renteng.

Kondisi cuaca hujan terkadang menghambat proses pencarian korban hilang.

Basarnas menekankan pada keamanan dan keselamatan responder yang bekerja di lapangan.

Baca Juga: Lapar Berat, Ganjar Mampir Warung Pesan Mie Goreng Sampai Lupa Pakai Alas Kaki

Para responder sebelum melakukan operasi di lapangan terlebih dahulu mendapatkan briefing keamanan dan keselamatan.

"Dampak korban jiwa lainnya, 9 jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, Sabtu 11 Desember 2021.

Sementara itu, pendataan warga yang mengungsi berjumlah 9.118 jiwa. Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya.

Baca Juga: Sepekan Evakuasi Pasca Erupsi, 45 Korban Letusan Gunung Sinabung Ditemukan

Dari total angka tersebut, jumlah penyintas laki-laki 4.435 jiwa dan 4.683 jiwa.

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dibantu para relawan membantu untuk penguatan pendataan di lapangan sehingga data terpilah, khususnya kelompok rentan, dapat terdata dengan lebih baik.

Para penyintas tersebar di 115 titik pos pengungsian, di antaranya terpusat di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538) dan Pronojiwo 4 titik (1.056).

Baca Juga: Viral, Warung Tengkleng di Solo Baru Sukoharjo Kuras Kantong Pembeli, Begini Faktanya

Sebanyak 94 titik lain tersebar di Kabupaten Lumajang, di antaranya Sukodono 10 titik (334 jiwa), Sumbersuko 8 titik (312).

Lumajang 12 titik (380), Yosowilangun 4 titik (70), Pasrujambe 2 titik (197), Randuagung 9 titik (52), Senduro 7 titik (131), Tekung 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90), Kunir 5 titik (171).

Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) dan
Rowokangkung 5 titik (60).

Baca Juga: Kisah Kesetiaan Abdi Dalem, Rela Digaji Kecil Yang Penting Mengabdi Pada Keraton

Sedangkan warga mengungsi di luar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).

Dalam upaya penanganan darurat ini, pemerintah daerah mengaktivasi pos komando (posko) yang berlokasi di Kecamatan Pasirian.

Posko Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru didukung dua Pos Sub Satgas I (Lumajang) yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

Baca Juga: UNS Beberkan Mobil Evakuasi Tertimbun Lahat Semeru, Begini Foto Terbaru Dimana Kendaraan Terbenam

Masih di bawah kendali Posko, pos logistik bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Selain pada operasi pencarian dan pertolongan, Posko juga mengutamakan pelayanan kepada warga terdampak serta pemulihan sarana dan prasarana yang terdampak abu vulkanik. ***

Editor: Bramantyo

Tags

Terkini

Terpopuler