Apa yang diinginkan anak juga harus dapat didengarkan oleh orang tua. Jika orang tua terlalu memaksakan kehendaknya sendiri, hal tersebut bisa menjadikan anak merasa tidak bisa memilih atau membuat keputusan untuk dirinya sendiri.
Anak korban toxic parenting biasanya cenderung lebih penakut dan tidak percaya dengan apa yang dia lakukan sendiri. Hal itu karena adanya kontrol dari orang tua yang mungkin membuat anak menjadi tertekan.
Selain itu, biasanya anak korban toxic parenting juga tidak mengetahui pontensi yang dimiliki. Hal ini akan terus berdampak sampai anak tersebut menjadi dewasa.
Baca Juga: Nathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Humas Pengadilan Agama Beberkan Fakta Ini
Anak akan cenderung tidak mampu untuk bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan atau ditekuninya.
Hal tersebut terjadi karena adanya orang tua yang selalu mengarahkan dan mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak.
Setiap anak memiliki bakat secara alami yang dimilikinya sendiri. Ada pula bakat didapatkan dari lingkungan sekitarnya, dari proses pembelajaran yang dilakukannya di lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu orang tua harus bisa menerapkan pola asuh yang baik kepada anak, tidak terlalu memberi kebebasan tetapi juga tidak terlalu memberi kontrol yang berlebihan.
Anak juga harus bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.