UMS Gelar Seminar dan Bedah Buku Lurus Jalan Terus, Tandai Pamitan 70 Tahun Prof. Dr. Musa Asy'arie

- 30 Desember 2021, 17:26 WIB
Lukisan karikatur dari para mahasiswa program doktor FPAI UMS diberikan kepada Prof. Dr. Musa Asy'arie sebagai kenang-kenangan memasuki pensiun
Lukisan karikatur dari para mahasiswa program doktor FPAI UMS diberikan kepada Prof. Dr. Musa Asy'arie sebagai kenang-kenangan memasuki pensiun /Sukoharjo Update/ Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar seminar dan bedah buku 'Lurus Jalan Terus' menandai masa pensiun Prof. Dr. Musa Asy'arie yang menahkodai program doktor (S3) Pendidikan Agama Islam dengan konsentrasi utama pada Pendidikan Demokrasi dan Multikultural.

Menginjak usianya ke 70, buku 'Lurus Jalan Terus' adalah sebuah optimisme, bahwa kebenaran dan jalan hidup yang hanif, harus terus bergerak. Melintas zaman, mengisi ruang dan waktu tanpa mengenal batas usia.

"Tekad saya itu, life begins at seventy. Saya akan memulai hidup di umur 70 tahun. Jadi ini bukan sebuah akhir dalam perjalanan hidup," kata Musa usai jadi bintang dalam seminar di gedung Siti Walidah UMS, Kamis 30 Desember 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film MIle 22 Tayang Malam Ini, Ajang Adu Akting Mark Wahlberg dengan Iko Uwais

Oleh karenanya, melalui seminar dan bedah buku yang merupakan karya para mahasiswanya, Musa sekaligus mencanangkan tekad memulai hidup baru tanpa beban tidak lagi mencari jabatan, pangkat, ataupun materi duniawi.

"Buku itu ditulis dari proses dinamika kelas. Jadi ketika kami belajar dikelas ( tentang dialektika Islam, demokrasi, dan multikulturalisme di Indonesia), kami mendiskusikannya," paparnya.

Menurut Musa, problematika Indonesia kedepan masih akan berkutat tentang hal yang menjadi bahan diskusinya dengan para mahasiswanya dari program S3 itu, yakni dialektika Islam.

Baca Juga: Undang Eks Napiter, Yayasan Gema Salam Solo Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

"Seperti pernyataan saya yang dikutip Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam seminar tadi, yakni negara dalam negara. Itu artinya Muhammadiyah sudah memberikan peran yang besar untuk negara," ujarnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x