Selain itu, zat ini juga digunakan untuk mensterilisasi bagian serangga pada rempah-rempah.
Kontaminasi pada rempah-rempah akan menyebabkan rempah-rempah mudah membusuk sehingga butuh zat etilen oksida sebagai bahan pengawet.
Pada dasarnya, mie instan tanpa menggunakan zat etilen oksida sudah termasuk ultra processed food atau bahan makanan yang diproses secara ultra atau saat diproses menambahkan bahan adiktif.
Bahan adiktif tersebut antara lain garam, gula, bahan pengawet, perisa buatan atau pewarna dalam skala besar.
Padahal dari pengolahan mienya, kandungan zat dalam mie, kandungan bumbu, kandungan terigu mengandung pengawet, perasa, dan pewarna.
Baca Juga: KemenKopUKM Siap Gelar Pasar Digital PaDi UMKM Expo 2023, Siapkan Dirimu untuk Mengikuti Event Ini
Jika masuk kedalam tubuh manusia maka akan menyebabkan boros energi, memperberat mitokondria dalam mengolah makanan, memperberat liver dalam melakukan proses detoksifikasi, dan memperberat kerja usus dalam mencerna.
Selain itu, juga beresiko intoleransi makanan, dapat memicu sensitivitas dan alergi, dan masalah hormonal.
Jika dalam jangka waktu 1-3 hari tubuh mengalami peradangan, ada kemungkinan dipicu oleh konsumsi mie instan yang berlebihan.