BERITASUKOHARJO.com – Apakah kamu pernah membayangkan Indonesia menggunakan sumber energi yang rendah karbon dan tidak menghasilkan polusi bagi lingkungan?
Hal tersebut mungkin dapat dicapai seandainya pemerintah melakukan reformasi energi, dari penggunaan bahan bakar fosil, beralih ke energi yang rendah karbon.
Sebutan energi rendah karbon mencakup sumber energi nuklir dan energi terbarukan termasuk tenaga air, matahari, angin, panas bumi, gelombang dan pasang surut, dan bioenergi.
Di Indonesia sendiri penggunaan energi yang rendah karbon masih belum banyak. Kampung Bungin yang terletak di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan Salah satu yang menggunakan energi terbarukan dari angin.
Guru Besar Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Adi Surjosatyo, adalah orang yang mencetus penggunaan energi terbarukan dari angin di Kampung Bungin.
Indonesia sendiri masih menggunakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak dan gas. Faktanya, penggunaan bahan bakar fosil menyumbang sekitar tiga perempat dari emisi gas rumah kaca global.
Hal ini menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan ribuan profesional kesehatan, hingga organisasi kesehatan dari seluruh dunia.