38 Satwa Endemik Papua Dilepas ke Alam Liar

- 22 Mei 2022, 15:29 WIB
Ada 38 satwa endemik Papua yang sengaja dilepasliarkan ke alam bebas sebagai upaya memaksimalkan terjaganya keanekaragaman hayati.
Ada 38 satwa endemik Papua yang sengaja dilepasliarkan ke alam bebas sebagai upaya memaksimalkan terjaganya keanekaragaman hayati. /Nandang Permana/HUMAS KLHK

BERITASUKOHARJO.com - Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hewan, salah satunya hewan endemik.

Telah kita ketahui bahwa satwa endemik sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Kalimantan, Sumatera, hingga ke Papua.

Satwa endemik yang mendiami wilayah tersebut tergolong beragam.

Baca Juga: Jessica Mila dan Winky Wiryawan Merasa Kewalahan Saat Berakting Dengan Boneka di Film The Doll 3

Hewan tersebut sudah banyak mengalami kepunahan di alam liar hingga mereka termasuk hewan yang dilindungi.

Menurut informasi yang didapat, bahwa BBKSDA (Badan Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Papua saat ini, telah melepasliarkan 38 satwa endemik di hutan Adat Isyo, Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Sabtu.

Hewan tersebut dilepasliarkan ke habitat aslinya sebagai upaya memaksimalkan pelestarian satwa endemik di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Papua, sebagaimana yang di katakan oleh Abdul Azis Bakry, selaku Pelaksana tugas (Plt) Kepala BBKSDA Papua.

Baca Juga: Mengenal Gejala Penyakit Kanker Usus Besar, yang Sempat Diderita Eks Jubir Covid-19 Achmad Yurianto

"Selama masih terdapat satwa liar di luar habitat alaminya entah karena tindak ilegal atau terdapat situasi khusus lainnya, BBKSDA Papua akan terus berupaya sebaik mungkin mengembalikannya ke rumah mereka yang semestinya," katanya.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pihak pengelola hutan Adat Isyo yang telah ikut menjaga kelestarian hutan dan satwa endemik termasuk dalam hal pelepasliaran satwa di Papua.

"Sehingga kami menyampaikan terima kasih kepada pihak pengelola hutan Adat Isyo yang selama ini telah bekerja sama dengan BBKSDA Papua terutama dalam hal pelepasliaran satwa," ujarnya.

Baca Juga: Hilangnya Keanekaragaman Hayati Patut Diwaspadai Bersama

Ia berharap dengan adanya pelepasliaran satwa endemik di Papua ini, keanekaragaman hayati tetap terjaga sebagimana mestinya.

Sebagaimana yang telah di informasikan bahwa 38 satwa endemik Papua yang dilepasliarkan adalah 18 ekor burung Nuri kelam (Pseudeos Fuscata), 9 ekor kakatua koki (Cacatua Galerita), 4 ekor kasturi kepala hitam (Lorius Lory), 3 ekor jagal Papua (Cracticus Cassicus), dan 1 ekor mambruk Victoria (Goura Victoria), dan 3 ekor Nuri bayan (Electus Roratus).

Sebagian hewan tersebut berasal dari translokasi (pemulangan kembali ke daerah asalnya) dari Jawa Timur dan sebagian lagi dari Jayapura.

Kegiatan pelepasliaran satwa tersebut sekaligus memperingati Hari Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 2022.

Baca Juga: Pertama Kali Mengunjungi Kota Solo dan Ingin Hangout? Ini Dia 6 Rekomendasi Mal di Solo

"Di mana kegiatan puncaknya digelar pada 21 Mei 2022 di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," katanya. ***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah