Dari 152 kasus Omicron di Indonesia, Menkes melanjutkan, lebih dari setengahnya adalah pasien tanpa gejala.
Adapun setengahnya lagi adalah pasien bergejala ringan, tidak membutuhkan bantuan tambahan oksigen, dengan saturasi oksigen masih berada di atas 95 persen.
Baca Juga: Bertengger Urutan Teratas Box Office Amerika, Spiderman No Way Home Raih Rp8,6 triliun
Sejumlah 34 orang atau 23 persennya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.
"Jadi kita melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah," lanjutnya.
Menkes menjelaskan bahwa varian Omicron, mekipun secara klinis bisa melalui antibodi yang berasal dari vaksin, namun sel T atau T cell masih memberikan perlindungan dengan cukup baik. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa tingkat pasien yang fatal dan masuk ke rumah sakit lebih rendah.
Baca Juga: Tahun 2021, KAI Commuter Layani 124 Juta Pengguna Baik Wilayah Jabodatabek dan Yogya Solo
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa selain karena disiplin menerapkan protokol kesehatan, pemerintah juga rutin menggelar pemantauan dan melakukan evaluasi. Dengan demikian, pandemi Covid-19 di Indonesia masih dalam situasi terkendali hingga saat ini.
"Pengalaman kita sendiri juga sudah bagus dan kalau anda lihat, saya sudah jelaskan tadi, hampir tidak ada, yang saya tahu di dunia ini sekarang, yang seperti kita telatennya menangani Covid ini. Artinya, terpadu, terintegrasi, holistik, dan ada meeting reguler yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah. Itu salah satu yang membuat kita mungkin pada posisi seperti sekarang ini," ujar Menko Luhut.***