Network
SUKOHARJOUPDATE - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melontarkan wacana mengganti penyebutan "Koruptor' dengan penyebutan 'penyitas korupsi' di masa depan.
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana beranggapan istilah itu dipakai dikarenakan para para koruptor telah mendapatkan pelajaran berharga setelah selesai menjalani masa hukuman sehingga bisa disebarluaskan kepada masyarakat.
Wacana lembaga antirasuah mengganti penyebutan 'Koruptor' dengan 'Penyitas Korupsi' itu disorot Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).
Sebanyak 170 media yang berada di bawah naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) telah bertekad bulat untuk terus melawan para garong uang rakyat sampai kapanpun juga.
Tekad 170 media yang berada dibawah naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melawan para garong uang rakyat ini langsung digelorakan secara bersama-sama Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).
Chief Executive Officer (CEO) PRMN Agus Sulistriyono mengatakan secara resmi mulai hari ini, 170 media yang berada di bawah naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) mengganti diksi (pilihan kata) " koruptor" dengan "maling, "rampok" atau "garong" uang rakyat.
"Sikap ini didasari karena Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network menganggap diksi korupsi tidak mempermalukan atau membuat pelaku merasa malu,,' papar CEO PRMN Agus Sulistriyono, Minggu 29 Agustus 2021.
"Tentunya, perubahan diksi ini juga disertai sebuah harapan agar ke depannya negara kita menjadi negara yang bersih dari kasus korupsi," imbuhnya.
Bahkan melalui akun Instagram @azoelis seperti dikutip sukoharjouodate.com, Agus Sulistriyono secara tegas mengatakan seharusnya para maling rampok dan garong uang rakyat ini wajahnya dibuatkan baliho dan dipasang mengelilingi Monas.
Baca Juga: Batik Air Mendarat Darurat, Otoritas Bandara Kualanamu Masih Telusuri Penyebab Pendaratan
“Bahkan sudah semestrinya, WAJAH para MALING, RAMPOK dan GARONG uang rakyat ini dibuatkan baliho mengelilingi Monas.” tulis CEO PRMN Agus Sulistriyono.***
