Moh Yamin, Sosok Dibalik Pilihan Studi BJ Habibie di Eropa. Inilah Isi Pesan Penting yang Disampaikan

19 Agustus 2023, 02:58 WIB
Moh yamin, BJ Habibie Muda /dok. keluarga Muh. Yamin, Instagram/bj._habibie

BERITASUKOHARJO.com - Moh Yamin, merupakan sosok  dibalik pilihan studi BJ Habibie ke Eropa. Inilah isi pesan penting yang disampaikan yang mampu mengantarkan Habibie menjadi Tokoh Penting di Indonesia.

BJ Habibie merupakan presiden ketiga Republik Indonesia dengan masa jabatan 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999 setelah menggantikan Presiden Soeharto yang mundur di tahun 1998. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh bangsa yang mempunyai otak cemerlang. Sebelum berangkat ke Eropa, dia menemui Moh Yamin.

Moh Yamin memberikan pesan penting kepada BJ Habibie sebelum ke Eropa yang kelak mengubah dunia kedirgantaraan di Indonesia.

Baca Juga: Cucu Pahlawan Nasional, Moh Yamin, KRMH Roy, Akan Terus Berjuang Dapatkan Kembali Rumah Kakeknya

Moh Yamin tahu, BJ Habibie merupakan sosok yang jenius, oleh karena itu, dia mengarahkannya untuk memilih jurusan studi di Eropa yang sangat dibutuhkan di masa depan.

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari Chanel YouTube Total Politik, 18 Agustus 2023, berikut ini kisah Moh Yamin yang memberi pesan penting kepada BJ Habibie sebelum keberangkatannya ke Eropa.

Seperti diketahui, BJ Habibie melanjutkan studinya ke Aachen, Jerman dengan studi teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang.

Dikatakan dalam chanel YouTube, bahwa BJ Habibie merupakan satu-satunya mahasiswa di Jerman dengan biaya sendiri. Oleh karena itu, paspor milik Habibie pun berbeda dengan paspor dinas mahasiswa yang dibiayai oleh beasiswa negara. Selain otaknya yang jenius, Habibie merupakan salah satu mahasiswa istimewa di Jerman.

Disebutkan dalam kanal Total Politik, BJ Habibie berangkat ke Aachen, Jerman tahun 1955, tapi pada tahun yang sama sebelum keberangkatanya dia memutuskan untuk bertemu tokoh nasionalis, Moh Yamin yang kala itu menjabat sebagai menteri Pendidikan.

Baca Juga: Cicit Moh Yamin, Rania Maheswari Yamin, Memberi Edukasi Generasi Muda dengan Kain Batik

Moh Yamin memberikan pesan penting, yaitu menyarankan pilihan studi kepada BJ Habibie di Eropa. Menurut Moh Yamin, BJ Habibie lebih baik memilih belajar satu ilmu yang akan sangat dibutuhkan di masa depan di Indonesia yaitu teknologi pesawat terbang.

Saran tersebut pun diterima dan dijalankan oleh BJ Habibie, dia memilih studi teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat.

Itulah saran jitu dari Moh Yamin sosok penting dibalik pilihan studi BJ Habibie. Saran yang mengantarkan kesuksesan bagi pria yang pernah menjabat sebagai menterin

Moh Yamin juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang bapak bangsa. Dia merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI.

Setelah merdeka, Moh Yamin diangkat menjadi menteri, mulai dari Menteri Sosial dan Budaya Indonesia, Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia, serta Menteri Kehakiman Indonesia.

Moh Yamin ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 1973. Namanya harum dikenang, namun nasib pilu terjadi pada rumah tinggalnya di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat.

Rumah warisan Moh Yamin tersebut saat ini disita oleh pihak bank yang diduga ada oknum-oknum yang ingin menguasai aset rumah yang berdiri di atas tanah seluas 1.600 meter.

Baca Juga: Cicit Pahlawan Nasional Moh Yamin, Rania Maheswari, Kenalkan Budaya Puro Mangkunegaran dengan Cara yang Unik

Padahal, rumah tersebut sudah mendapatkan piagam penghargaan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 27 Desember 2013 yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Rumah ini ditinggali oleh GRAy Satuti Yamin, istri dari Dang Rahadian Sinayangsih Yamin yang merupakan putra semata wayang Mohammad Yamin.

Rumah tersebut telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai keputusan Keputusan Gubernur No.72 tahun 2014 yang ditetapkan pada 15 Januari 2014, mendapat penghargaan berupa uang pembinaan.

Kasus ini bermula ketika cucu Moh Yamin, Roy Rahajasa Yamin, mendapat proyek dari pemerintah tahun 2010. Melalui PT RADNET, pihaknya dipercaya oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek untuk program internet desa, MPLIK & Desa Pinter. Proyek ini diinisiasi oleh Kominfo dibawah kepemimpinan Menteri Tifatul Sembiring.

Roy meminjam dana dari Bank BJB untuk mendanai proyek pemerintah itu dengan jaminan tagihan proyek senilai Rp225 miliar dengan jaminan tambahan rumah Jl Diponegoro 10, Jakarta Pusat senilai Rp145 miliar.

Rumah Moh Yamin di Jakarta Pusat yang saat ini disita oleh pihak bank. Instagram @raniaayamin

Permainan Oknum 

Nahasnya, hingga proyek selesai di tahun 2014, Kominfo tak segera membayar tagihan. Roy pun menempuh jalur hukum. Tahun 2017, sesuai keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia pemerintah wanprestasi kepada PT RADNET.

“Sayangnya sejak putusan banding 2017 inkrah dan teguran saya kepada pemerintah tahun 2018 itu tidak dilaksanakan oleh pemerintah dan celahnya ini dimanfaatkan oleh orang-orang atau yang diduga oknum orang di bank, pengadilan, pertanahan dengan memanfaatkan UU kepailitan dan UU perbankan,” jelas Roy Rahajasa.

Lantaran Kominfo lali tak segera membayar tagihan proyek itu pun dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Para oknum ini diduga sengaja memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguasai asetnya.

Tahun 2019, PT RADNET dipailitkan, kemudian Bank BJB menyita rumah Moh Yamin di Jl Diponegoro No 10 pada 2 Juli 2020.

Dia melanjutkan, rumahnya diambil dan tagihan proyek tersebut juga diambil. “Tagihannya itu kan Rp225 miliar hutangnya Rp145 miliar, tagihannya lebih besar kenapa harus sita rumah? Ya karena diduga ada oknum-oknum yang ingin menguasai aset itu,” tandas Roy.

Hingga saat ini, Roy masih terus berupaya untuk mendapatkan kembali hak keluarganya, mendapatkan kembali rumah Moh Yamin. Selain menempuh upaya hukum, Roy juga bersurat kepada kementerian terkait hingga kepada presiden.***

Editor: Amrih Rahayu

Sumber: YouTube Total Politik

Tags

Terkini

Terpopuler