Pertama dalam Sejarah, Gunung Merapi Miliki 2 Kubah Aktif, Berikut Penjelasan Potensi Bahaya dari BPPTKG

31 Maret 2023, 10:17 WIB
Gunung Merapi keluarjan guguran awan panas /Instagram @bpptkg

BERITASUKOHARJO.com - Pertama dalam sejarah, Gunung Merapi memiliki dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Dijelaskan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG bahwa kedua kubah itu terbentuk pada Januari 2021 lalu. Keduanya, baik kubah lava barat daya maupun kubah lava tengah kawah hingga saat ini masih terus bertumbuh.

Suhu di kedua kubah lava Gunung Merapi tersebut berbeda satu sama lain. Kubah lava yang berada di sektor barat daya suhunya lebih panas jika dibandingkan dengan kubah lava tengah kawah.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ini 9 Ramadhan 1444 H di Kota Medan, Sumatera Utara 

Untuk memantau perkembangan lebih detail lagi, BPPTKG, pada 18 Maret 2023 lalu menerbangkan drone ke puncak Gunung Merapi. Tujuannya untuk memperoleh data mengenai sebaran suhu di puncak pascaerupsi 11 Maret lalu.

“Hasil pemetaan menunjukkan kubah lava barat daya masih terlihat aktif ditunjukkan dengan suhu yang tinggi mencapai 230 derajat Celcius,” tulis Instagram resmi BPPTKG, seperti dilansir BeritaSukoharjo.com, Jumat, 31 Maret 2023.

“Hasil foto udara juga menunjukkan batas material guguran secara lebih jelas. Tampak dua area panas pada bagian tengah dan bawah kubah diduga sebagai lokasi sumber guguran dan awan panas guguran di sisi barat daya. Bagian selatan kubah barat daya (mengarah ke Sungai Boyong) juga masih tampak aktif,” tulis admin @bpptkg.

 Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ini 31 Maret 2023 di Kota Bandar Lampung

Sementara itu, untuk kubah lava tengah, suhu di sana tidak berbeda jauh dengan batuan di sekitarnya. “Akan tetapi, terdapat titik panas di tepi timur kubah tengah kawah dengan suhu sebesar 114 derajat Celcius.”

Seperti diketahui, Gunung Merapi terletak di perbatasan dua provinisi, lereng sisi selatan berada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, lereng sisi barat berada di Kabupaten Magelang. Lalu sisi utara dan timur berada di Kabupaten Boyolali sedangkan kawasan tenggara masuk Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Melihat kondisi dua kubah lava masih aktif dan suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung hal ini dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah yang memiliki potensi bahaya.

 Baca Juga: 10 Pemain Ini akan Memenangkan Penghargaan Ballon d'Or Jika Ronaldo dan Messi Tidak Ada, Adakah Idolamu?

“Masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya tersebut serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” peringatan dari BPPTKG.

Gunung Merapi sekarang berada di status siaga atau level tiga. Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sisi selatan–barat daya, meliputi Sungai Boyong (Sleman) sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak (Magelang) , Bebeng (Sleman) sejauh maksimal 7 km.

Sementara itu, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro (Klaten) sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol (Sleman) 5 km. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” tulis BPPTKG.***

Editor: Nurul Ripna Astuti

Tags

Terkini

Terpopuler