Duet Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar Jelang Pilpres 2024, Peneliti LIPI: Harus Realistis

20 Juni 2022, 13:55 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melakukan pertemuan /Twitter @cakimiNOW

BERITASUKOHARJO.com - Pada Sabtu, 18 Juni 2022, Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar bertemu.

Pertemuan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar digelar di daerah Kertanegara, Jakarta untuk mempersiapkan Pileg, Pilkada, dan Pilpres 2024 nanti.

Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) khusus Pusat Penelitian Politik yaitu Siti Zuhro memberikan tanggapannya terkait pertemuan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

Peneliti LIPI senior tersebut secara khusus menyarankan Muhaimin Iskandar untuk realistis. Siti Zuhro berpendapat bahwa lebih baik dia menjadi calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 dengan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Ria Ricis Dapat Kado Bayi Diduga dari Mantan Teuku Ryan, Reaksi Ria Ricis Jadi Sorotan

Siti Zuhro mengungkapkan, “Cak Imin sesuai animo masyarakat yang tidak tinggi, ya sebagai calon wakil presiden saja.”

Dijelaskan bahwa meskipun pria yang akrab disapa Cak Imin itu mulai memasang berbagai baliho-baliho di berbagai lokasi di Indonesia, elektabilitasnya masih berada di bawah Prabowo.

Satu hal paling realistis yang bisa dipilih oleh Cak Imin adalah dirinya sebagai calon wakil presiden dan Prabowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Pilihan ini bisa ditinjau dari kondisi keduanya yang sama-sama seorang ketua umum partai, dan lebih dikenalnya Prabowo oleh masyarakat umum.

Akan tetapi, apabila Cak Imin atau PKB bersikeras untuk maju sebagai calon presiden RI 2024, kemungkinan untuk bisa memenangkannya relatif sulit.

Baca Juga: Sudah Damai? Ini Alasan Mandor Bayar Kakek Penebang Tebuh dengan Uang Mainan, Netizen Tak Percaya

“Jadi menurut saya realistis saja. Karena animo masyarakat dari Sabang sampai Merauke tidak seperti yang diharapkan PKB,” tambah Siti Zuhro.

Pernyataan ini mencakup kurangnya animo masyarakat terhadap PKB, yang membuat partai ini kurang memiliki peluang untuk Pemilu 2024.

Jika kedua tokoh politik Indonesia tersebut jadi maju bersama sebagai pasangan calon pemimpin negara ini, lawan dari Pilpres 2024 nanti akan cukup tangguh.

Termasuk ketika ada kemungkinan majunya tokoh-tokoh lain seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Ketiga nama di atas diketahui memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat umum. Banyak orang mengenal dan tahu akan sepak terjang mereka.

Belum diketahui mengenai pilihan apa yang akan diputuskan oleh Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.***

Editor: Risqi Nurtyas Sri Wikanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler