BERITASUKOHRJO.com - Ridwan Kamil berkata bahwasanya masa-masa kesedihannya atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah usai, yang di mana putranya tersebut diduga meninggal dunia setelah terseret arus sungai Aare di Kota Bern, Swiss telah usai.
Ridwan Kamil mengatakan hal tersebut pada saat dirinya menghadiri acara wisuda putrinya yang bernama Camillia Laetitia Azzahra.
Acara wisuda putri Ridwal Kamil digelar di SMAN 3 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat pada hari Kamis.
Di acara wisuda tersebut Ridwan Kamil menceritakan masa-masa SMA-nya selama sekolah di SMAN 3, dia masuk angkatan 1998, kemudian lulus ditahun 1990.
Dia juga bercerita bahwa Eril, putranya yang baru meninggal juga merupakan alumni SMAN 3 Bandung. Eril lulus SMAN 3 Bandung pada tahun 2017.
Katanya, dia sama seperti Eril. Sebab, semasa sekolahnya dia juga sebagai pengurus OSIS, rajin ke DKM, dan masuk tim sepak bola.
"Saya alumni SMAN 3, masuk angkatan 1988 lulus 1990. Saya juga, sama seperti Eril, saya pengurus OSIS, saya rajin ke DKM dan saya masuk tim sepak bola," ucap Ridwan Kamil, yang menghadiri acara wisuda Camillia Laetitia Azzahra bersama sang istri Atalia Praratya.
Baca Juga: Menjelang Idul Adha, Pemerintah Gencarkan Vaksinasi untuk Pengendalian PMK bagi Hewan Ternak
Ridwan Kamil juga menekankan bahwa pada masa sekarang ini, penguasaan pengetahuan mengenai perkembangan teknologi dan ekonomi sangatlah penting.
"Ekonomi digital saat ini harus dikuasai. Dulu ponsel hanya alat komunikasi, sekarang jadi alat produksi, bisa cari kerjaan, baca koran, dan semua itu kini harus dikuasai," ucap Ridwan Kamil di acara wisuda putrinya, Camillia Laetitia Azzahra
Bukan hanya itu yang Ridwan Kamil ceritakan di acara wisuda tersebut, meski Eril telah meninggal dunia, Ridwan Kamil tetap mengenangnya.
Dia menceritakan bahwa pada saat Eril masih sekolah di SMAN 3 Bandung, Eril mempunyai kebiasaan menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah.
Baca Juga: Yumi Cells 2 Membuat Kupu-Kupu Berterbangan, Berikut Kumpulan Sikap Manis Yoo Babi
Katanya, Eril juga menitipkan sepeda tersebut kepada petugas satuan pengamanan, sehingga karena kebiasaannya itu, Eril dan petugas satuan pengamanan tersebut menjalin ikatan persahabatan.***