Kapan Kita Pulang? Sebuah Catatan Menyentuh Ridwan Kamil Mengenang Putranya, Eril

6 Juni 2022, 08:35 WIB
Ini kebaikan eril semasa hidup, Ridwan Kamil unggah Lewat video dan catatan panjang. /Tangkap layar Facebook Ridwan Kamil/

BERITASUKOHARJO.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali mengunggah sebuah tulisan dalam laman akun instagram pribadinya, menjelang tengah malam pada Minggu, 5 Juni 2022.

Tulisan ini berupa catatan panjang yang menyentuh dari seorang ayah, Ridwan Kamil untuk mengenang kebaikan dari sosok putra kesayangannya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

Ridwan Kamil juga membagikan catatan ini dalam thread di akun twitter miliknya.

Baca Juga: Atalia Rindu Pada Eril, Netizen: Patah Hati Ibu, adalah Patah Hati Kami Juga, Ibu-Ibu Se-Indonesia

Dalam catatan panjang tersebut, ia menceritakan dengan rinci tentang segala kebaikan dan kemurahan hati putranya Eril.

Unggahan tersebut bukan hanya berupa catatan, tapi diselingi juga dengan foto-foto aktifitas sosial Eril di berbagai kesempatan.

Dalam salah satu fotonya, tampak Eril tertidur kelelahan di anak tangga sebuah panti asuhan setelah sibuk berbagi.

Ridwan Kamil selama ini ternyata telah mendidik Eril menjadi anak yang mandiri, pemurah, dan senang membantu orang lain.

Baca Juga: Liam Payne Eks One Direction Remehkan Kesuksesan BTS, ARMY Marah Besar

Meskipun memiliki orang tua yang berkedudukan tinggi dan berlimpah harta, Eril ternyata tidak selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Ia harus bekerja keras dengan keringat sendiri jika ingin mendapatkan sesuatu dan dengan uang hasil jerih payahnya tersebut ia masih mau berbagi dengan anak yatim dan kaum dhuafa.

Bagi ayahnya Ridwan Kamil, sosok Eril, putra kesayangannya ini adalah seorang pahlawan, karena selalu mendahulukan orang lain daripada dirinya

"Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini," tulis Ridwan Kamil dalam caption unggahannya, Minggu 5 Juni 2022.

Baca Juga: Misteri Prasasti Lumbung, Simak Penjelasan Pakar Arkeologi Berikut Ini

"Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan," tulisnya.

Namun Ridwan Kamil menyatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk mengikuti saran ulama, dimana sudah merupakan kewajibannya sebagai ayah, dan adalah hak Eril yang sudah berpulang, yang wajib ditunaikan.

"Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya," lanjutnya.

Berikut adalah kutipan lengkap dari catatan Ridwan Kamil tersebut, dikutip BeritaSukoharjo.com melalui Instagram @ridwankamil:

Baca Juga: Empati Presiden Jokowi untuk Ridwan Kamil: Sebagai Orang Tua, Saya Tak Bisa Membayangkan Betapa Beratnya

"KAPAN KITA PULANG?

Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami. hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.

Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.

Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anafauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita.

Baca Juga: Unggah Momen Saat Masih Bersama, Kekasih Eril, Anak Ridwan Kamil Tulis Pesan Haru Bikin Nyesek

Itulah hakekat cerita Ananda Eril.

Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalnya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya.

Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu Lauhul Mahfudz.

Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orang tua akan lakukan.

Namun, logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir. Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam, dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping.

Baca Juga: Resep Makanan Rumahan, Tumis Labu Siam dan Telur Goreng Penyet, Dijamin Bikin Lahap Makan

Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini.
Kami meyakini, sesunggunya ada dua cara menilai panjang pendek umur manusia. Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itu kebiasaan kita.

Namun, ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini.

Ananda Emmeril Khan Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasanya amal kebaikan, insyaallah ia pergi dalam panjang umur.

Ia lahir 25 Juni 1999, di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Gelar Acara 7 Bulanan

Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT.

Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamu yang memberi ilmu dan pelajaran kepada kami semua.

Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan, tapi juga jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota, sampai ulama-ulama di Palestina.

Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu.

Baca Juga: Tarif Baru Candi Borobudur, Murid Sekolah Paling Murah

Mungkin ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri kepada satpam-satpam itu, Ril?

Mungkin ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu. Sehingga, kamu harus berkerja sambilan sambil kuliah Ril?

Mungkin ini balasan dari doa-doa malammu, dan akhlak muliamu yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril?

Mungkin ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa itu Ril?

Baca Juga: Resep Seblak Mie Instan Enak dan Mudah, Cocok untuk Anak Kos!

Mungkin ini berkah dari kebaikamu melindungi sesama manusia di sekelilingmu Ril? Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu.

Kamu sejatinya adalah pahlawan.

Sungguh kamu diam-diam ternyata sudah menyimpan bekal untuk perjalanan pulang itu Ril. Masyaallah.

Dan tenanglah dimanapun kamu berada Ril, sesungguhnya, ridhallahu fi ridhawalidain. Rida allah akan menyertaimu sekarang, karena kami, kedua orangtuamu sudah ikhlas dan rida melepas kepulanganmu.

Baca Juga: Ruben Onsu Terbaring Sakit di ICU, Ada Apa?

Walau suatu saat nanti kami ingin berseru, "Allahu akbar!" jika suatu hari Allah izinkan pertemukan kami dengan jasadmu.

Jika ada dosa dari kami selama ini, kami mohon maaf kepadamu atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu. Agar kamu tenang bersamanya.

Teriring doa kami di setiap helaan napas dan tetas air mata ini untukmu anakku.

Sungai Aare akan terang benderang, karena jutaan doa-doa ini, akan menjadi cahaya yang menerangi ketenangan tempatmu sekarang Ril.

Sampai kita berjumpa lagi, saat kamu bukakan pitu gerbang itu.

Baca Juga: Bakal Resmi 'Gantung Raket' Tanggal Ini, Greysia Polii Ungkap Terima Kasihnya pada PBSI: Sudah Jadi Rumah Saya

Jadi Kapan Kita Pulang?
Kita tidak akan pernah tahu.

Namun, jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup.

Bern, Swiss

2 Juni 2022

Ridwan Kamil

A Proud Father of Emmeril Khan Mumtadz.".***

 

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler